SEBANYAK 130 orang wasit dari mancanegara mengikuti penataran mengenai peraturan-peraturan pertandingan yang baru digulirkan Wolrd Karate Federation (WKF). Yang berlangsung di Gedung Serbaguna Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Kamis (21/6). Penataran wasit itu dibimbing langsung oleh Ketua Dewan Wasit WKF Mr Con Kassis. Menurut Robert Wendur selaku Sekretaris Dewan Wasit bahwa seminar diikuti oleh sekitar 130 orang wasit dari berbagai negara dan mendapat materi dari instruktur Mr Con Kassis dari Australia. Dia adalah Ketua Dewan Wasit WKF.
Lebih lanjut Robert menyatakan bahwa seminar tersebut untuk menyosialisasikan berbagai peraturan baru dari WKF. Di antara peserta seminar, terdapat 111 orang merupakan wasit, juri, dan pelatih dari Indonesia. Mengenai materi seminar, Robert yang juga Ketua Seksi Perwasitan Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate Indonesia (PB FORKI) mengungkapkan para peserta mendapatkan pemantapan dalam pemaparan peraturan-peraturan baru pertandingan yang penetapannya sejak 1 Januari 2012. Di antara peraturan itu, terdapat 60 persen perubahan dari peraturan lama.
"Dalam seminar ini ditekankan sosialisasi dari peraturan baru yang 60 persen telah berubah. Tadinya wasit boleh mengambil poin, sekarang tak boleh. Sekarang hal itu boleh dilakukan oleh minimal dua orang juri, sedangkan wasit hanya boleh menghukum saja," tandas Robert. Kegiatan itu, lanjut dia, termasuk dalam rangkaian Kejuaraan Dunia WKF Premier League yang pertama kalinya di Stadion Tennis Indoor Senayan Jakarta pada 23--24 Juni. Menghadapi kejuaraan itu, Indonesia akan menurunkan 10 orang wasit yang telah mengantongi sertifikat wasit internasional.
"Kesepuluh wasit Indonesia itu sudah ditentukan, dan mereka yang bertaraf internasional, sedangkan wasit dari mancanegara ada sekitar 20 orang yang akan memimpin Premier League," ujarnya. Pada kejuaraan dunia itu, Indonesia akan menurunkan dua tim (A dan B) yang berkekuatan 36 atlet putra dan putri. Secara keseluruhan, kejuaraan dunia akan diikuti oleh 227 atlet dan 37 klub dari 26 negara, di antaranya dari Jepang 18 atlet, Iran (37), Swiss (2), serta masing-masing dua juara dunia dari Jepang dan Selandia Baru. Jordan