ADA yang
berbeda kali ini di ajang Kejurnas Catur Junior yang mulai digelar pada Minggu
(3/7) di Hotel Sahid Jakarta. Dari
sekian ratus pecatur dari beberapa daerah di tanah air. Mungkin hanya Keluraga
Yoko Budiman lah yang mengikutsertakan tiga putri mereka di kejurnas ini. Mereka
adalah Shania Edeline usia 12 tahun yang turun di kelompok putri usia 14 tahun,
diikuti adiknya Vanesa Elaine (!0) main di KU-12, dan si bungsu Rachel Elissa
(7) terjun di KU-8.
Shania dan
Vanesa memang sudah beberapa kali ikut ajang kategori nasional. Bahkan Vanesa dua tahun lalu sempat dijajal
pelatih GM Ruslan Serbacov Tim SEA Games Catur Indonesia 2011, di Chrismas So
Nice 2010 lalu. Kendati Vanesa kalah
segalanya, namun Serbacov sempat memuji keberanian dan jiwa petarung dari
Vanesa. Demikian halnya sang kakak Shania
beberapa kali ketemu pecatur papan atas Indonesia, baik putra maupun putri.
Hasilnya memang sudah dapat ditebak Shania memang kalah kelas dan pengalaman.
Namun kedua
orangtua dari Trio Srikandi ini, Yoko Budiman dan Felishia Tiono tak pernah
putus asah untuk terus mengasah ketiga putrinya. Bahkan sang ayah Yoko sudah
berencana akan mengikut sertakan ketiganya untuk tampil di ajang The Firth
ASEAN Internasional Youth Chess di Singapura pada awal Agustus mendatang. Sang ayah memang benar-benar total mau
mewujudkan impiannya. Bahwa suatu ketika satu dari ketiga putrinya ini kelak
akan menjadi pecatur tangguh baik di tanah air maupun di mancanegara.
Jalan menuju
tangga sukses telah dirintis kedua orangtua mereka, dengan mendatang pelatih
catur sekaligus dua orang, yakni Bony dan Eko. Kedua pelatih ini memang baru
menanggani Shania, Vanesa, dan Rachel memasuki tahap empat bulan. Namun hasilnya
mulai kelihatan. Bukti nyata saat Shania
berhasil meraih peringkat ketiga di Kejurda Catur DKI Jakarta, Mei lalu.
Demikian juga dengan Vanesa berhasil menduduki peringkat keempat, sayang ia
melakukan blunder di partai terakhir, sehingga ia kalah. Andai saat itu Vanesa
menang secara otomatis ia lah yang keluar sebagai juara. Demikian juga si
bungsu Rachel yang baru menekuni olahraga asah otak ini. Ia sudah mampu bermain
dengan taktis dan punya jiwa petarung yang keras, bila dibandingkan dengan
pecatur seusianya.
Bahkan sudah
banyak Sekolah Catur dan pelatih untuk meminta kepada Yoko untuk langsung
membina dan mendidik Rachel. Sebab dengan usia yang masih muda belia Rachel
sudah memperlihatkan kelas permainan yang luar biasa. “Saya berharap ketiga putri
kami ini nantinya akan merajai dunia catur di Indonesia. Namun tentunya
dibutuhkan pengorbanan yang sangat luar biasa. Berkorban waktu, tenaga, bahkan
materi. Kami sebagai orangtua hanya membuka pintu gerbang bagi masa depan putri
kami,” kata Yoko dan Felishia kepada Olahragaonline di sela-sela pertandingan
ketiga putrinya, Senin (2/7).
Yoko sangat
yakin dengan pola pelatihan yang selama ini dia terapkan, dengan mendatang
pelatih. “Para pelatih yang kami
datangkan memang bukan pemain yang punya prestasi luar biasa. Namun sebagai
pelatih keduanya sangat dekat dengan putri kami. Jadi hubungan mereka bukan
sebatas antara murid dan pelatih. Materi
yang diterapkan pelatih mulai dari sistem bagaimana pembukaan awal yang
langsung menyerang dan mengunci pola permainan lawan. Sampai mengulas hasil
pertandingan yang telah dilakoni muridnya,” kata Yoko. Teori yang diterapkan Yoko ada benarnya,
buktinya hingga dua babak yang dimainkan
ketiga berhasil mengalahkan lawan-lawannya. Kita tunggu selanjutnya siapa yang bakal
menjadi korban dari Trio Srikandi dari Dinasti Yoko. Jordan