ANGKAT besi kembali menyumbangkan pundi-pundi medali untuk Indonesia. Setelah kemarin Eko Yuli Irawan berhasil menyabet medali perunggu untuk kelas 62 kilogram, kini giliran Triyatno yang berhasil menyumbangkan medali perak untuk Indonesia. Lifter pemegang medali perunggu di Olimpiade Beijing 2008 lalu ini berhasil mengatasi total beban seberat 333 kilogram.
Pada perobaan snatch, Triyatno mampu menunjukkan kekuatannya setelah mampu mengangkat beban terberat 145 kilogram. Dan pada usaha clean and jerk, Triyanto melewati catatan milik lifter Rumania, Razvan Constatin Martin dengan beban terberat 188 kilogram. Medali emas diraih lifter Cina, Qingfeng Lin yang mampu mengatasi total beban 344.
”Ini berkah dari Allah SWT. Sewaktu total angkatan saya sudah memastikan medali perunggu saya sengaja tidak diberitahu oleh pelatih. Pelatih hanya bilang jika ingin meraih perunggu harus mati-matian di angkatan terakhir,” tandas Triyatno seperti dikutip dari Humas Kontingen Indonesia usai pengalungan medali.
Triyanto sendiri merasa bangga dengan prestasi yang dicapainya itu. Mengingat persaingan yang cukup ketat dihadapinya terutama dengan lifter China, Rumania, serta Korea Utara. Alhamdullilah saya bisa tahan barbel hingga wasit memencet bel. Medali perak ini saya persembahkan untuk keluarga dan seluruh masyarakat Indonesia,” tandasnya.
Sementara itu lifter Indonesia lainnya yang juga bertarung di kelas yang sama, Deni gagal masuk ke dalam jajaran penerima medali setelah hanya mampu mengatasi total beban 311 kilogram. Dengan hasil ini, Indonesia pun membawa pulang medali perak dan perunggu dari cabang yang sama dalam dua hari berturut-turut. Sumbangan medali lainnya masih ditunggu terutama pada cabang bulutangkis. (Jordan)
1. Lin Qingfeng (China) 157 187 344
2. Triyatno Triyatno (Indonesia) 145 188 333
3. Razvan Constantin Martin (Romania) 152 180 332