Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

Dua Karateka Pendatang Baru Takluk Lebih Awal

Kamis, 22 November 2012

Share this history on :
PENDATANG baru di dunia karate Indonesia Caesar Hutagalung dan Indah Mogia Angkat belum mampu berbuat banyak di ajang Kejuaraan Dunia Karate Senior di Paris, Perancis. Keduanya takluk di babak dari lawan-lawannya. Caesar yang tampil di kelas +84 kg takluk di tangan karateka Montenegro A. Cecunjanin pada babak pertama turnamen yang diikuti karateka dari 113 negara itu. Bahkan, dia nyaris tak bisa berbuat banyak sebelum menyerah 1-10 pada pertandingan Rabu (21/11) waktu Paris.

Demikian halnya dengan karateka Indah (19) yang tampil di kelas -68 kg sama sekali tak mampu menunjukkan kualitasnya seperti saat menjuarai PON 2012 Pekan Baru. Indah yang mendapatkan bye pada babak pertama itu terlihat gugup menghadapi karateka asal Denmark C. Foged yang sebetulnya tidak terlalu istimewa. Kendati pertandingan berakhir 0-0. Namun, Foged dinilai para juri lebih agresif dalam bertarung, Sehingga keluar sebagai pemenang pada pertandingan kumite nomor -68 kg tersebut.

Menurut Manajer Djafar E Djantang, kekalahan dua karateka debutan tersebut tak lepas dari pengalaman. Alhasil mereka kalah mental sejak awal. Itu yang kemudian menjadi momentum menguntungkan bagi lawan-lawan mereka. ”Ini pengalaman pertama mereka tampil di kejuaraan dunia. Karena itu, mereka sedikit gugup ketika bertanding. Dan, kami harus akui, kelas mereka dengan lawan-lawannya masih jauh,” ujar Djafar.

Djafar menambahkan kedua karateka tersebut memang masih minim pengalaman. Terutama, pertandingan-pertandingan internasional. Bahkan, penampilan mereka di Paris merupakan event kedua mereka setelah Kejuaraan Karate Federasi Asia Tenggara (SEAKF), Oktober lalu. Wajar jika mereka merasa ‘demam panggung’, sehingga kemampuan mereka tidak bisa maksimal.

Sementara itu, Pelatih Kepala Omita Olga Ompi menilai kekalahan kedua debutan tersebut tentunya menjadi pengalaman berharga bagi mereka. Setidaknya, itu akan menjadi modal kepercayaan diri ketika tampil di ajang internasional lainnya di masa depan, termasuk pada SEA Games 2013 Myanmar. “Kalah jam terbang dan pengalaman bertanding. Sehingga mereka wajar kalah karena ini kali pertama mereka tampil pada kejuaraan dunia. Meski begitu, tentunya ini menjadi pelajaran bagi mereka untuk karier ke depannya,” ujar Omita. Omita menambahkan kami tidak menargetkan mereka merebut medali. Kami hanya ingin memberi mereka kesempatan mendapatkan jam terbang yang banyak. Mudah-mudahan ini menjadi pemacu mereka untuk bisa tampil lebih baik di masa depan. (Jordan)


Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : wartaolahraga@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...