
“Ini hasil yang maksimal. Kami sudah berusaha sekuat tenaga, tetapi persaingan memang sangat ketat,” ujar Domas Ayu Kirana ketika ditemui usai upacara pengalungan medali.
Taekwondoin binaan Universal Taekwondoin Indonesia Profesional Indonesia (UTI Pro) itu, meraih nilai 7. Sementara medali emas direbut trio Vietnam dan perunggu tuan rumah Myanmar. Sukses di beregu putri ini tidak diikuti dibagian putra. taekwondoin Dhany, Jhon dan Ghilman harus puas berada di peringkat kelima, dibawah Vietnam, Filipina, dan Malaysia.
Sementara itu Pembina YUTI dan UTI Pro Grand Master Lioe Nam Khiong turut hadir mendampingi atlit binaan YUTI dan UTI Pro itu di Nay Pyi Taw, Myanmar. Ia didampingi legenda taekwondo Indonesia Lam Ting, sekaligus memberikan dukungan moral kepada atlit yang diikutsertakan di ajang Kejuaraan Asia Tenggara ke-11 ini. “Keikutsertaan mereka disini lebih dititikberatkan untuk menambah jam terbang. Makin banyak kompetisi yang diikuti semakin bertambah ilmu yang mereka dapat,” kata Lioe Nam Khiong.
Dua medali perunggu lainnya dari kategori pomsae dipersembahkan masing di nomor perorangan putra melalui taekwondoin asal Sulawesi Utara Dave Gilbert Kawai. Di nomor pasangan, Daniel Dani Harsono yang berpasangan dengan Domas Ayu Kirana juga mempersembahkan medali perunggu. Satu medali perunggu lainnya dihasilkan di kategori kyorugi melalui taekwondoin asal Nanggroe Aceh Darussalam Muhammad Fatih Yusuf. Ia terhenti di babak empat besar setelah dikalahkan taekwondoin Malaysia, Lei Teik. Kontingen UTI Pro masih berpeluang menambah pundi perolehan medali karena kejuaraan ini masih menyisakkan dua hari lagi. (Jordan)