Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

LIDI Bergulir Januari 2014

Sabtu, 16 November 2013

Share this history on :
SERING kali orang beranggapan bahwa Pertandingan sepak bola "Tarkam" atau antar kampung selama ini dipandang sebelah mata. Padahal, jika dibina dan dikelola dengan baik dapat memajukan sepak bola Indonesia. Dan tak menutup kemungkinan memunculkan bakat-bakat pesepakbola andal. Demikian ditegaskan Ketua Umum Badan Sepak Bola Rakyat Indonesia (BASRI) Eddy Sofyan,
“Untuk memajukan sepak bola Indonesia harus dimulai dengan pembinaan yang baik dari level bawah. Yakni pertandingan-pertandingan sepak bola yang digelar di desa-desa atau kelurahan. “Sangat banyak bakat-bakat pesepak bola andal yang tidak terpantau lantaran hanya bermain di pertandingan Tarkam tersebut. Selain itu, mental dan sikap sportivitas pemain-pemain Indonesia pun bisa dibangun dengan baik apabila pembinaan dari level terbawah dikelola secara baik pula,” kata Eddy Sofian di sela-sela acara Rakonas BASRI yang berlangsung di Hotel Twin, Slipi, Jakarta, Jumat (15/11).
Menurut Eddy terkait pencarian bibit tersebut BASRI menggulirkan dan menggencarkan kompetisi Tarkam yang bertajuk Liga Desa Indonesia (LIDI). “Kami merencanakan akan menggelar LIDI pada awal Januari, sehingga diharapkan Agustus 2014 sudah rampung,” kata Eddy. Eddy menambahkan pembatasan jumlah peserta pun dipandang perlu, mengingat asumsi jika tiap desa diwakili 12 klub, akan terdapat 243.817 pertandingan yang harus digelar. Yang pasti para pemainnya belum terdaftar di kompetisi resmi PSSI, seperti ISL, Divisi Utama, I, II, atau III. Batasan umurnya adalah maksimal 27 tahun dan setiap klub harus menyertakan pemain usia ntara 17-24 tahun sebanyak empat pemain,.
Selama ini menurut Eddy, selama ini pertandingan Tarkam yang identik dengan pertandingan kasar dan asal-asalan, lantaran tak adanya suatu badan yang mengelola dengan baik. "Tapi kalau dikelola secara profesional, akan ada banyak manfaatnya," kata Eddy kepada Republika, Kamis (17/1).
Juara dari masing-masing kecamatan misalnya, akan bertanding di tingkat kabupaten, juara kabupaten ke tingkat provinsi dan seterusnya hingga ditemukan juara nasional. "Dari situ pasti akan ditemukan para pesepak bola andal yang pada akhirnya akan terpantau oleh klub-klub profesional, bahkan tim nasional Indonesia," ungkap Eddy. Selain menggulirkan program LIDI, BASRI juga akan menggelar pendidikan pelatihan bagi calon pelatih yang ada di desa dan kelurahan. Pun dengan pendidikan perwasitan.
“Bila tiap kecamatan diikuti 12 klub, jumlah keseluruhannya bisa mencapai 21.600 klub desa dengan jumlah pemain 648.000 orang. Yang pasti, lanjutnya, peserta LIDI ialah klub desa yang berstatus amatir dan belum atau bukan klub anggota Liga Indonesia,” tandas Eddy. (Jordan).



Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : wartaolahraga@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...