Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

Anton:Polisi Harus Bertanggung Jawab Atas Tindakannya

Kamis, 19 Desember 2013

Share this history on :
PERISTIWA yang sangat mengenaskan menimpa dunia tinju Indonesia. Hanya gara-gara cekcok dengan saudara. Lalu berlanjut bersinggungan dengan orang lain. Sehingga pihak ketiga tanpa piker panjang menerinyakin maling, Akhirnya pun melayang akibat penembakan yang dilakukan oknum polisi yang tak bertanggung jawab.
Peristiwa itu menimpa juara nasional Marangin Marbun. Marangin tewas karena diduga berusaha merampas sebuah sepeda motor. Dia ditembak karena diduga melawan saat dibekuk polisi, Sabtu (30/11/2013) sekitar pukul 02.00 WIB, di Cipondoh, Tangerang. Saat kejadian, Marangin mengendarai sepeda motor bersama Barita Lumban Gaol.
Peristiwa itu mendapat tanggapan serius dari Ketua Komisi Tinju Indonesia (KTI) Pusat Anton Sihombing,. Anton mendesak agar Kapolri Jenderal Sutarman memeroses oknum polisi yang menembak petinju nasional Marangin Marbun.
“Ini kejadian aneh dan patut dipertanyakan, sebab polisi tanpa memberikan prosedur yang berlaku. Dimana seharusnya jika ingin menangkap seseorang yang diduga melakukan tindak kejahatan. Seharusnya melakukan tembakan peringatan. Bukan langsung tembak ditempat.,” kata Ketua KTI Anton Sihombing kepada wartawan di Jakarta, Rabu (18/12) . Anton mempertegas kalau pun polisi ingin menangkap, cukup dengan melakukan tembakan melumpuhkan, bukan mematikan. Lagian si korban juga tak melakukan perlawanan.
Jika persoalan ini tak kunjung selesai dan tak mendapat jawaban yang pasti dari pihak kepolisian, Anton berjanji akan melakukan tindakan Hukum yang berlaku. “Saya minta Kapolri menuntaskan masalah ini dan memproses secara hukum, siapa oknum polisi yang menembak. Polisi harus bertanggung jawab secara kelembagaan,” tandas .
Bila dalam jangka waktu satu bulan, lanjut Anton, polis belum juga memeroses secara hukum oknum polisi yang menembak, maka Anton berniat membawa perwakilan petinju profesional menghadap Kapolri. “Kalau tidak ada penyelesaian dari pihak kepolisian, bulan depan saya akan menghadap Kapolri. Saya membawa petinju serta keluarga petinju. Sebab, kasus ini menjadi beban moral untuk Komisi Tinju Indonesia. Seluruh keluarga tinju profesional berduka dan prihatin,” papar Anthon sembari menyebut Kapolri Jenderal Polisi Sutarman sebagai sosok polisi yang tegas, jujur dan menjunjung tinggi hukum.
Hal senada diutrakan Ketua KTI DKI Sangap Sidahuruk mengatakan polisi harus menjelaskan secara detail kepada masyarakat ikhwal penembakan terhadap Marangin Marbun. Pemberitaan selama ini yang menyebutkankan Marangin Marbun maling, merupakan tindakan yang sangat merugikan martabat keluarga almarhum.
‘’Persoalan ini sangat serius. Dan menyangkut procedural yang berlaku. Masalah ini akan kami teruskan sampai kepada Kapolri,Komnas Ham dan DPR. Ini menyangkut nyawa orang, apalagi almarhum Marangin Marbun adalah juara nasional tinju pro kelas bulu. Dia adalah mitra latih bagi Chris John,’’tutur Sangap yang menjadi kuasa hukum keluarga Marangin Marbun ini. (Jordan)
Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : wartaolahraga@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...