Dengan demikian berkesudahan imbang 3-3. Medina yang memegang buah hitam, berhasil memenangkan pertandingan. Dengan hasil ini, elo rating kedua pecatur tak mengalami perubahan. Sebelumnya Medina sempat tertinggal 2-3, setelah di babak kelima ia menderita kekalahan. Padahal saat itu Medina memegang buah putih. Beruntung di babak keenam ia bangkit dan berhasil mengalahkan Ticia. Sehingga kedua pecatur ini dinobatkan sebagai juara bersama.
Sementara itu pecatur asal Belanda, GM Sergey Tiviakov yang memiliki elo rating 2651, tampil sebagai juara di kategori Grand Master Tournament di 9th Japfa Chess Festival 2014 dengan mengumpulkan 7,5 VP, setelah di babak kesembilan mencatat kemenangan dari pecatur Indonesia, IM Purnama Tirta Chandra (2380).
Posisi kedua ditempati oleh pecatur IM Huyn Minh Huy Nguyen (2474) dari Vietnam dengan mengemas 6,5 VP, setelah dipaksa bermain imbang oleh GM Cerdas Barus (2392).
Selanjutnya di posisi ketiga dan keempat ditempati pecatur asal Turki, GM Suat Atalik (2562) dengan 6 VP dan IM Farid Firmansyah dari Indonesia dengan 4,5 VP.
Lalu peringkat ke-5 sampai ke-10 ditempati oleh IM Kuderinov Kirill (2448) dari Kazhakstan (4,5 VP), IM Juswanto Danny (2402) dengan 4 VP, IM Tirta Chandra Purnama (2380) dengan 4 MP, FM Muhammad Luthfi (2336) dengan 3,5 VP, GM Cerdas Barus dengan 3 VP, dan Nolte Rolando (2417) dari Filipina dengan 1,5 VP.
Event Japfa Chess Festival 2014 ditutup oleh Deputi Peningkatan Prestasi Olah Raga Kementerian Pemuda dan Olah Raga, Djoko Pekik dan Wakil Ketua Umum PB Percasi Utut Adianto.
“Terimah kasih kepada semua pihak yang telah menyukseskan kejuaraan ini. Kami bersyukur gelaran 9th Japfa Chess Festival 2014 berjalan aman dan lancar. Ini adalah berkat kerja keras dari semua pihak, baik itu Percasi, PT Japfa Comfeed, juga senegap panitia dan wasit. Tidak mudah melaksanakan event yang diikuti kurang lebih 1200 orang dari seluruh Indonesia ditambah beberapa pecatur top Eropa,” kata Utut.
Utut meminta semua pihak untuk tidak cepat berpuas diri, terutama kepada para pecatur muda Indonesia yang belum mampu mengungguli pecatur luar negeri. “Ini adalah proses. Sehingga kami memberi kesempatan kepada semua. Tidak hanya yang muda, kami juga memberi kesempatan pecatur senior untuk berkiprah di ajang ini. Sepertinya GM Cerdas Barus dan Danny Juswanto yang bermain di kelompok Grand Master vInternasional” tandasnya. (Jordan)