Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

Perjuangan Rio Tembus Level FI Harus Didukung Pemerintah

Rabu, 02 April 2014

Share this history on :
TERSENDATNYA jenjang karir Rio Haryanto untuk bisa tampil di ajang yang paling bergenggsi yakni FI. Sebab pemerintah tak mendukung dalam masalah financial. Sehingga Rio harus berjibaku dengan mengandalkan sponsor seperti Pertamina.
Demikian tanggapan dari Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Adhyaksa Dault. Ia mengatakan pemerintah harus memberi dukungan kepada Rio Haryanto yang kini sedang berjuang menembus balapan paling bergengsi di dunia, FI. Soalnya, tanpa dukungan pemerintah perjuangan Rio jelas akan berhenti di tengah jalan.Pernyataan Adyaksa ini disampaikan dalam jumpa pers pelepasan Rio Harianto ke luar negeri di Emrica Café Kompleks SCBD Lot 8 Jakarta, Selasa, (1/4).
Turut hadir dalam acara tersebut, Menpora Roy Suryo, Ketua Umum PP.IMI Komjen Polisi (Purn) Nanan Sukarna, orang tua Rio (Sinyo Harianto) dan para sponsor seperti Pertamina.
“Langkah Rio harus kita perjuangankan, sebab ia punya potensi meraih prestasi di dunia balapan mobil itu. Saya mohon pemerintah dan berharap Pertamina jangan meninggalkan Rio, karena kalau dibiarkan begitu saja kita mungkin akan kehilangan banyak waktu. Perlu waktu 25 tahun lebih untuk membina pebalap semacam Rio,kata Adyaksa yang juga ayah angkat Rio itu.
Adhyaksa menambahkan untuk bisa berkompetisi di level F1, Rio tentunya membutuhkan dukungan dari pemerintah. “Saya tahu beberapa rekan dan rival Rio di GP3 dan GP2 sudah lebih dulu masuk ke F1. Mereka memiliki dukungan penuh dari negara masing-masing,” ujarnya. “Sementara Rio hanya dapat dari Pertamina, bukan dari negara secara penuh.”
Beberapa fakta menyebutkan beberapa lawan Rio di GP3 dan GP2 sudah terlebih dulu melangkah ke F1, seperti rekannya di tim Carlin GP2 2012, Max Chilton yang musim ini akan membela Marussia F1 Team. Oleh karena itu Rio juga memilih bergabung dengan tim berpengalaman mengorbitkan pebalap ke F1, yaitu Addax Barwa.
Adhyaksa memberikan solusi sebaiknya uang yang digunakan untuk membangun proyek Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Bukit Hambalang, Jawa Barat, dialihkan untuk mendukung Rio.
“Mega proyek dengan dana Rp 700 miliar di Hambalang tidak ada hasil apa-apa. Jika diberikan ke Rio, saya yakin F1 sudah ada di tangan kita sekarang,” ujar Adhyaksa.
Sementara itu Nanan Sukarna juga mengatakan bahwa PP IMI belum maksimal mendukung perjuangan Rio. Soalnya IMI sebagai organisasi tunggal yang mengelola olahraga bemotor di Indonesia kekurangan dana. Oleh karenanya, Nanan juga berharap pemerintah memberikan dukungan agar potensi seperti Rio ini tidak hilang begitu saja.
Rio sendiri mengatakan, targetnya tahun ini ingin melebihi prestasi sebelumnya. Ia mengakui ada beberapa target yang belum tercapai dan diharapkan tahun ini ada perbaikan.’’Mereka tim berpengalaman, tim senior yang sudah ada sejak GP2 2007 silam. Mudah-mudahan mereka bisa memberi masukan banyak kepada saya, supaya bisa melangkah ke F1 musim depan,” harap Rio. (Jordan)
Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : wartaolahraga@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...