Diskusi digelar itu jelang hajatan Kongres Luar Biasa PSSI di Surabaya 18 April mendatang, yang salah satu agendanya adalah memilih ketua umum PSSI baru periode 2015-2019. Diskusi ini juga mengundang GH Sutedjo selaku Ketau Asosiasi pelatih dan pemain. Tampak juga salah satu calon yakni Sarman, mantan pemain nasional era 1980-an Bambang Nurdyiansah dan Walikota Solo FX. H Rudyanto.
"Ada empat kriteria yang harus dimiliki bagi calon Ketum PSSI mendatang. Yang utama adalah mau berkorban segala demi sepakbola. Sebab terjun di dunia olahraga adalah pengabdian sehingga harus totalitas,” kata mantan Ketum PSSI itu.
Hal lain yang tak kalah pentingnya menurut Agum adalah harus berani menerima tantangan dalam situasi apa pun. Termasuk di dalam menjadikan sepakbola menjadi sebuah industri olahraga. "Kalau sepak bola dikelola dengan baik, saya yakin PSSI juga bisa membuat program goal project untuk daerah. Jadi, dibutuhkan sosok manajerial yang mumpuni,” kata Ketua Dewan Kehormatan KOI itu.
Untuk itu menurutnya, ketua umum yang baru nanti harus bisa membawa PSSI mandiri dengan mengandalkan dana dari penjualan hak siar dan mengelolanya dengan baik. Saat ini, PSSI sudah mampu menciptakan liga yang diminati masyarakat, sehingga hak siarnya diburu banyak pihak.
Dua kriteria lainnya menurut mantan Menteri Perhubungan ini adalah figur yang mempersatukan steak holder sepakbola. Serta yang terakhir menurutnya adalah sanggup menjadi mitra pemerintah.
“Dua kriteria yang terakhlir termasuk sangat penting. Sebab ketua umum harus bisa berhubungan baik dengan semua pihak. Sehingga ke depannya kegiataan PSSI tidak dicampuri pihak lain termasuk pemerintah,” tegas Agum.
Seperti diketahui bahwa Komite pemilihan PSSI sudah menetapkan beberapa calon yang berhak dipilih di KLB itu seperti Achsanul Qosasi, La Nyalla Mahmud Mattalitti, Syarif Bastaman, Sarman, Joko Dryono, Bernhard Limbong, Djohar Arifin Husin, dan Muhamad Zein. (Jordan)