Dengan raihan 5,5 poin menempatkan Sean pada posisi kedua klasemen sementara. Angka ini sama seperti yang dikumpulkan pecatur Vietnam GM Nguyen Anh Dung setelah di saat yang bersamaan bermain remis lawan GM Geetha N Gopal. Jika Sean, kembali berhasil meraih kemenangan melawan GM Antonio Rogelio, Jr di babak kesembilan, Selasa (21/4/2015), maka Sean dipastikan meraih norma Grand Master pertama.
Menurut Sean kunci kemenangannya adalah bermain sabar, sambil menuggu kelengahan Millet. “Dengan memegang buah hitam, permainan dikendalikan Millet. Beruntung beberapa kali saya keluar dari tekanan yang digencarkan Millet. Padahal, Millet punya kans memenangkan pertandingan,” ujar pelajar Kelas 2 SMA Negeri 21 Jakarta itu.
Sean menambahkan setelah keluar dari tekanan, akhirnya, di langkah ke-48 Millet menyerah. “Sebenarnya, di langkah 30-an bisa dengan cepat memenangkan pertandingan. Namun, saya sangat berhati-hati. Masih beruntung bisa memenangkan pertandingan. Jujur saja, sebelum saya menghadapi Millet, malamnya saya mempersiapkan lima hingga enam varian,” tambah pecatur asal klub Jayakarta Muda ini.
Sementara itu hasil lainnya adalah IM Irine Kharisma Sukandar sukses menghentikan perlawanan juniornya IM Muhammad Lufti Ali di langkah ke-95. Sepanjang turnamen ini gelar, pertarungan Irine versus Ali yang paling lama dan terpanjang langkah yang mereka lakoni. Dengan hasil itu posisi Irene naik keperingkat keempat dengan 5 poin.
Pecatur Indonesia lainnya yang tercatat sebagai juru kunci, yakni IM Tirta Chandra Purnama.
Mantan anggota The Dream Team, ini mengalahkan IM Alina L’Ami di langkah ke-30. Partai lainnya adalah WGM Medina Warda Aulia berhasil mengalahkan IM Farid Firmansyah. Pertarungan lainnya, unggulan utama GM Sergei Tiviakov diluar dugaan dikalahkan pecatur gaek asal Filipina Antonio Rogelio. Hari keenam, yakni Selasa (21 April) akan memaikan babak kesembilan dan kesepuluh, yang dilaksanakan pada pagi dan sore hari. (Jordan)