Rapat ini untuk menindaklanjuti keputusan atas tawaran Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk menggulirkan kompetisi. PT Liga dengan tegas menolak untuk menggulirkan kompetisi tanpa melibatkan PSSI.
Kemenpora sudah mengirim surat ke PT Liga terkait kompetisi ISL 2015. Dalam surat Menpora dengan nomor 01628/SET.DV.1/IV/2015, yang terbit pekan lalu, PT Liga diberi batas waktu hingga 9 Mei mendatang untuk membuat keputusan terkait kompetisi.
PT Liga pun sudah merespons surat dari Kemenpora tersebut. Surat tertanggal 4 Mei 2015 itu sudah dibagikan ke klub-klub Indonesia Super League (ISL). Selain itu, wacana untuk menggulirkan turnamen untuk mengisi kekosongan kompetisi juga menjadi tawaran dari PT Liga. Tapi, semua keputusan akan diambil dalam RUPS. Agenda RUPS akan diadakan pada 12 Mei mendatang, namun belum ada keputusan soal lokasinya. Kemungkinan besar masih di Hotel Park Line.
Sementara itu menyangkut kompetisi ISL ada dua keputusan yang dihasilkan. Pertama yakni klub LSI tetap akan menjalankan kompetisi di bawah PSSI, dan kedua, sebuah usulan dari PT Liga untuk membuat turnamen pra-musim sebelum nantinya bergulir musim kompetisi baru. Kompetisi baru sendiri, seperti yang dipaparkan PT Liga, rencananya akan digelar pada Juni atau September 2015 ini dan berakhir pada Juni 2016.
Jika jadi digelar, maka nantinya kompetisi tidak lagi bertitle Liga Super Indonesia 2015, namun berubah menjadi Liga Super Indonesia 2015/2016. CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono, kepada wartawan seusai rapat di Parklane Hotel, Jakarta, Rabu (6/5) malam, mengatakan, jeda waktu yang cukup panjang, empat bulan sebelum dimulainya musim baru yang membuat PT Liga mengeluarkan opsi turnamen pra musim guna mengisi kekosongan.
"Kita sampaikan proyeksi ini untuk kompetisi ke depannya. Kami berikan waktu kepada klub untuk mempelajarinya. Nanti di RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) yang akan digelar pada 12 Mei mendatang, klub akan menyampaikan jawabannya," ungkapnya.
Seperti yang diketahui, pekan lalu, Rapat Komite Eksekutif PSSI memutuskan menghentikan LSI 2015 dengan alasan "force majeure". Dengan dihentikannya kompetisi di tengah jalan, maka LSI musim 2015 dianggap tidak ada. Putusan tersebut keluar setelah PSSI menilai jika negara tidak lagi memfasilitasi setelah melakukan pembekuan PSSI dan tidak mengakui seluruh kegiatan persepakbolaan nasional di bawah PSSI beberapa waktu lalu. (Jordan)
Berikut ini adalah poin-poin jawaban dari PT Liga kepada Menpora Imam Nahrawi terkait kompetisi:
1. Bahwa kompetisi ISL 2015 merupakan kegiatan yang dilaksanakan berdasarkan statuta Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia di mana Liga ditunjuk sebagai operator kompetisi ISL dan Divisi Utama berdasarkan keputusan Kongres Luar Biasa PSSI tahun 2013. Dalam kaitannya dengan implementasi kompetisi terdapat aspek disiplin dan perangkat pertandingan yang merupakan kewenangan PSSI. Berdasarkan hal tersebut maka Liga tak bisa menjalankan kompetisi tanpa persetujuan PSSI.
2. Bahwa aspek legal status Liga adalah perseroan terbatas yang sahamnya dimiliki oleh klub peserta ISL dan PSSI sehingga seluruh keputusan yang dijalankan oleh Liga secara hukum tunduk kepada rapat umum pemegang saham Liga termasuk program kompetisi ISL 2015.
3. Bahwa terhadap lanjutan ISL yang diminta untuk digulirkan kembali pada 9 Mei 2015, Liga menjelaskan secara teknis hal itu tidak bisa dipenuhi karena pelaksanaan training center (TC) tim nasional under-23 yang dipersiapkan untuk mengikuti SEA Games yang akan dimulai pada tanggal 13 Mei.
4. Bahwa Liga menyampaikan kesediaan untuk memberikan penjelasan lebih rinci terkait status dari implementasi kompetisi kepada seluruh pihak sebagai bagian dari upaya mendapatkan solusi dari permasalahan sepakbola Indonesia.