Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

PWI Siap Menjadi Mediator Antara Menpora dan PSSI

Sabtu, 16 Mei 2015

Share this history on :
PERSETERUAN antara Menpora Imam Nahrawi dengan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI memaksa lembaga tertinggi kuli disket yakni Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Untuknyaa turun tangan menengahi kemelut tersebut. Tujuannya, PWI ingin menyelamatkan sepakbola Indonesia berupa ancaman sanksi dari Federasi sepakbola dunia (FIFA).

Diskusi yang dipandu Wina Armada dihadiri sejumlah wartawan senior, seperti Tribuana Said, Ahmad Istiqom, Hendry CH Bangun, AR Lubis, Ian Situmorang, Suryoprotomo, M. Nigara, dan lain-lain hadir memberikan pandangan dan pencerahan terkait permasalahan sepakbola di Indonesia yang digelar di PWI Pusat di Gedung Dewan Pers, Jakarta (15/5/2015). Hadir juga Ketua PWI Pusat Margiono dan Ketua SIWO Pusat Raja Parlindungan Pane.

M. Nigara yang mengawali diskusi mengatakan bahwa Kemenpora dalam hal ini Menpora Imam Nahrawi sudah terlalu jauh melangkah dengan membekukan PSSI. “Itu sebenarnya, bukan wewenang Menpora. Kalau FIFA yang membekukan, pantas. Karena sesuai dengan statu. Menpora itu mestinya memikirkan, bagaimana caranya memajukan sepakbola nasional dengan membangun lapangan sepakbola. Kemudian menambah sarana dan prasarana,” tegas mantan Pemred Tabloid GO ini.

Dalam kesempatan yang sama Ketua Harian SIWO PWI Pusat Gungde Ari Wangsa juga mengritik langkah yang dilakukan Menpora Imam Nahrawi yang dianggap terlalu jauh mencampuri urusan sepak bola di Indonesia. "Masih ada tugas besar yang harus dilakukan Menpora, misalnya mengurus kesiapan Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018," kata Ari yang juga Redaktur Olahraga Suara Karya ini.

Sementara itu Ketua Umum SIWO PWI Pusat, Raja Parlindungan Pane menambahkan, bahwa sikap media harus menjadi penengah dalam kemelut PSSI kontra Kemenpora, bukan memperkeruh suasana. "Kalau sampai sepakbola Indonesia dibekukan FIFA, dampaknya kepada kesiapan Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games. Jika itu, terjadi bisa kemungkinan Indoneia batal sebagai tuan rumah Asian Games, karena sudah dipastikan cabang sepkabola tidak dipertandingkan. Artinya, banyak negara-negara lain akan mundur,” tandasnya.

Ketua PWI Pusat Margiono menyatakan akan membuat kesimpulan dari hasil diskusi ini dan menyerahkan ke Presiden Joko Widodo. Dengan harapannya, dua kubu yang bertikai, Ketum PSSI La Nyalla Mattalitti dan Menpora Imam Nahrawi agar mau duduk bersama membahas jalan tengah. "PWI tidak berharap masalah ini sampai ke presiden, kita berharap ini selesai di tingkatan kementerian saja," harap Margiono.

Dari diskusi ini ada dua poin yang disimpulkan dari hasil diskusi tersebut, pertama Menpora mau mencabut SK Pembekuan PSSI, di sisi lain, PSSI bersedia menarik gugatannya ke PTUN Jakarta Timur. Kedua, PSSI dan Kemenpora bisa bersinergi membangun sepakbola Indonesia yang kredibel di tengah pergaulan internasional. "Dalam hal ini PWI akan mengambil peran menjadi penengah. Sementara Tim Transisi, bentukan Kemenpora bisa dijadikan sebagai Dewan Pengawas, nantinya," tandas pria tambun yang juga Pemred Rakyat Merdeka itu. (Jordan)

Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : wartaolahraga@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...