Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

Andry Rebut Marciano Cup di CIO 2015

Minggu, 01 November 2015

Share this history on :
AJANG Kejuaraan Nasional Equestrian Cinta Indonesia Open (CIO) 2015 kusus di nomor bergengsi Marciano Cup di kelas show jumping (lompat rintangan) 125-130cm terjadi persaingan yang sangat dramatis. Yang berlangsung di APM Equestrian Centre, Tigaraksa, Banten, Minggu (1/11/2015). Bertarung di arena indoor, nama-nama top dibuat harus berjuang ekstra menghadapi tantangan lintasan yang dibawah komando course designer, Rafiq Radinal.

Justru para raider ternama gagal membuktikan diri menjadi yang terbaik, yakni Adi Katompo dengan kuda andalannya APM Nastello, Brayen Brata Coolen dengan kuda Aragons Bo, Danny Rukmana dengan Casiopea. Ketiganya gagal menyelesaikan lomba karena dua kali kudanya gagal melompat, sementara andalan tuan rumah Nadia Marciano hampir membuat clear round, tapi sayang di lintasan terakhir menjatuhkan penghalang.

Akhirnya rider senior Andry Prasetyono dengan kuda Lady Dance (JPEC Sentul) tampil menjadi juara Marciano Cup. Andry membuat catatak waktu tercepat 53,61 detik tanpa kesalahan. Rider senior lainnya, Ferry Wahyu Hadianto dengan kuda Equinara Zandor (Equinara Arthayasa Kaltim) berada di urutan kedua dengan waktu 54,75 detik tanpa kesalahan. Peringkat ketiga ditempati Denis Christian Sanjaya dengan kuda Greta 97 (Arthayasa Stable) dengan capaian 56,41 detik.

Menurut Nadia Marciano bahwa ia sudah mencoba tampil sebaik mungkin dan hampir saja membuat clear round. “Saya sudah berusaha maksimal namun hasilnya tak sesuai dengan harapan. Tapi secara pribadi saya puas dengan hasil ini. Apalagi ini adalah kompetisi pertama kami di arena indoor,” ujar Nadia Marciano yang juga President of Event.

Senada dengan hal itu Adi Katompo yang nota bene adalah langganan juara nasional mengakui kondisi lintasan indoor yang lebih kecil dibandingkan outdoor menjadi kendala yang cukup berarti. Selain itu, rumitnya desain lintasan diakui juga membuat persaingan menjadi lebih sulit. “Lihat saja tadi persaingan cukup ketat, karena memang desain lintasannya sangat ketat dan butuh pertimbangan-pertimbangan matang. Yang pasti dengan adanya arena indoor ini sangat positif untuk meningkatkan kualitas rider dan juga kuda-kuda kita ke depan,” kata Adi.

Sementara itu Rafiq Radinal mengakui desain lintasannya sangat bagus sehingga membuat persaingan sangat menarik. Ia juga memuji kinerja para atlet dan juga kuda-kudanya yang mampu menyelesaikan lomba tanpa kendala. “Kita akui lintasan kali ini cukup menarik karena memang dibuat oleh course designer yang levelnya FEI. Itu bisa dilihat dari persaingan di Marciano Cup tadi. Memang sayang di kelas 140cm pesertanya cuma sedikit, tapi itu tidak lepas dari kondisi cuaca yang panas sehingga banyak rider dan kuda yang kecapekan sehingga memilih tidak tampil di kelas tersebut,” papar Rafiq.

Untuk Kelas 140cm memang cuma diikuti dua rider top nasional Adi Katompo/APM Nastello dan Ferry Wahyu/Equinara Zandor. Melalui dua kali penampilan, Adi Katompo/APM Nastello tampil menjadi juara dengan mencatat dua kali clear round, sementara Ferry Wahyu dalam dua kali penampilannya selalu membuat kesalahan. Cinta Indonesia Open 2015 berlangsung selama tiga hari sejak Jumat, 30 Oktober. Sebanyak 175 rider tampil di 24 kelas kejuaraan. Jumlah tergolong terbesar di gelaran kejuaraan equestrian di Indonesia. Menurut Nadia untuk tahun berikutnya tetap akan melaksanakan di areana indoor. (Jordan)

Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : wartaolahraga@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...