Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

Hitung Mundur 1000 Hari Pelaksanaan AG 2018, Dimulai

Sabtu, 21 November 2015

Share this history on :
MULAI hari Sabtu (21/11/2015) atau 1.000 hari menjelang pelaksanaan Asian Games (AG) 2018, banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Sumatera Selatan. Sebab, provinsi ini akan menjadi tuan rumah AG 2018 bersama DKI Jakarta dan sejumlah kota di Jabar dan Banten. Sementara Sumsel sendiri, venue akan dipusatkan di Palembang.

Menurut Gubernur Sumsel Alex Noerdin, pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan adalah masalah infrastruktur. Pihaknya akan membangun jalan tol, jembatan musi, pelebaran bandara hingga renovasi arena pertandingan.

Biaya yang dibutuhkan mencapai Rp 2-3 triliun. "Kami harus bangun dua ruas jalan tol, dua jembatan musi, pelebaran bandara, MRT dari bandara menuju Jakabaring dan renovasi venue," terang Alex Noerdin saat peringatan 1.000 Hari Menjelang Asian Games 2018 di Benteng Kuto Besakkepadawartawan di Palembang, Sabtu (21/11/2015).

Selain itu, kata Alex, provinsi yang dipimpinnya akan menambah daya listrik serta penyediaan air bersih sebelum Asian Games berlangsung. Menurutnya, waktu seribu hari mulai sekarang dianggap cukup sempit untuk mempersiapkan semuanya. Namun, pihaknya optimistis segala pekerjaan tersebut bakal rampung enam bulan sebelum hari H. "Enam bulan sebelum Asian Games sudah harus siap. Itu tidak bisa main-main. Halangan kami banyak, tapi kalau mau pasti bisa," ujarnya mantap.

Pria yang sudah duakali menjabt Gubernur Sumsel ini, mengungkapkan bahwa masalah lain yang sering dipersoalkan adalah bencana asap. Sebab selama berbulan-bulan, Sumsel menjadi salah satu provinsi yang dilanda asap akibat kebakaran hutan. "Kami di-bully masalah asap. Tapi Insyallah tahun depan asap akan kita tekan, kebakaran bisa ditekan seminimal mungkin. Saya tidak janji zero on spot, tapi Insyallah tidak akan ganggu lagi," katanya.

Pihaknya juga menyebut Sumsel, utamanya Kota Palembang tidak karbitan dalam menyelenggarakan event. "Kota ini sudah berkali-kali menggelar berbagai kejuaraan mulai tingkat nasional hingga internasional, seperti PON 2004, SEA Games 2011, Islamic Solidarity Games 2013, Asian University Games 2014, Kejuaraan Asia Pasifik dan Kejuaraan Dunia. Ini membuktikan kami bukan karbitan," tambahnyanya.

Terkait terpilihnya Muddai Madang sebagai Wakil Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Alex mengaku bangga. Menurutnya, Muddai cukup memiliki kompeten untuk menduduki posisi itu karena punya pengalaman segudang. "Insyallah ada dampak positif. Dia sekarang bukan milik Sumsel saja, tapi milik Indonesia," ungkapnya.

Kesempatan sama Muddai Madang mengatakan acara hitung mundur 1.000 hari menuju Asian Games 2018 untuk mengingatkan kepada Indonesia bahwa waktu tersebut sangat singkat. Karena itu, butuh kerja keras agar Indonesia lebih serius mempersiapkan tuan rumah Asian Games 2018.

"Kegiatan ini adalah bagian dari publikasi bahwa 1.000 hari bukan waktu panjang lagi. Ini kerja berat dan kita harus serius. Kita butuh promosi dengan menggelar acara seperti ini dan juga memasang baliho. Soalnya 1.000 hari masuk waktu yang krusial," tegas Muddaiyang juga Ketua KONI Sumsel ini.

Satu hal lagi yang menjadi perhatian KOI adalah wisma atlet yang rencananya dibangun di Kemayoran, Jakarta. Sampai saat ini belum ada tanda-tanda untuk memulai pembangunan. Padahal waktu sudah cukup singkat. "Kalau bulan Desember sampai Januari 2016 masih begini saja, kami akan ambil tindakan. Wisma atlet harus menjadi perhatian," tegasnya. (Jordan)


Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : wartaolahraga@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...