Demikian disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, saat melepas kontingen Indonesia yang akan berangkat ke ajang multievent untuk para atlet difabel tersebut, di Hotel Lorin, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (28/11) malam WIB. Dalam acara itu, hadir juga Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora sekaligus CDM APG 2015, Faisal Abdullah, dan Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Djoko Pekik Irianto.
Indonesia adalah juara umum pada event tahun lalu yang digelar di Myanmar dengan 99 emas, 69 perak, dan 49 perunggu. Meski mempertahankan gelar juara umum lebih sulit, Imam yakin dengan kepercayaan diri serta persiapan maksimal yang sudah dilakukan, dia optimistis Indonesia bisa lagi menjadi juara umum. Sebagai perangsang, Imam pun menjanjikan sejumlah penghargaan serta bonus bagi atlet peserta Para Games, yang besarnya sama seperti yang didapat atlet peraih medali SEA Games.
"Saya mohon doa dan dukungan seluruh rakyat Indonesia untuk perjuangan para atlet paralimpian kita. Mudah-mudahan mereka bisa tampil optimal untuk mempertahakan predikat juara umum," ujar Imam. "Kemenangan adalah harapan kita semua dan atlet setiap bertanding, namun kemenangan bukan segala-galanya. Bertandinglah secara sportif dengan tetap menjaga persahabatan dan persaudaraan. Dengan event ini dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur keberhasilan latihan yang telah dilakukan waktu lalu, sekaligus menyiapkan bekal untuk terus berlatih menuju event yang lebih tinggi lagi, baik Asian Para Games dan Paralympic Games di Rio De Janeiro," sambungnya.
"Selamat berjuang kepada semua atlet. Pemerintah mulai ASEAN Para Games 2015 ini akan menyamakan penghargaan bonus bagi atlet paralimpian dengan atlet normal jika di Singapura bisa meraih juara umum. CDM ASEAN Para Games 2015, Faisal Abdulah melaporkan, pada ajang tahun ini, Indonesia mengirim kontingen yang berjumlah 240 orang terdiri dari 190 atlet, 35 pelatih, dan 15 orang ofisial. Faisal menyebut Indonesia menargetkan 103 medali emas agar bisa mempertahankan predikat juara umum.
Peluang Indonesia sangat terbuka pasalnya ada cabang olahraga (cabor) bulutangkis yang dipertandingkan. Sebagai catatan, tahun lalu saat Indonesia jadi juara umum, tidak ada cabor tersebut. "Kita telah memiliki kesiapan dalam ajang dua tahunan ini dengan menerapkan strategi yang efektif, efisien, memberdayakan sumber daya yang ada, semangat yang tinggi tidak kenal menyerah maka atlet paralimpian Indonesia Insya Allah yakin dan percaya bisa meraih juara lagi," tandas Faisal. Kontingen Indonesia akan diberangkatkan pada Senin 30 November dari Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo. (jordan)