Faisol yang juga Staf Khusus Menpora Imam Nahrawi ini mengalahkan tiga kandidat lainnya. Faisol berhasil meraih 16 suara dari 29 suara yang bersumber dari 28 pengprov plus satu PP FPTI. Sementara saingannya Kapolda Banten Brigjen Boy Rafly Amar hanya meraih 11 suara, disusul Hary Sulistiarto satu suara, sedang satu lainnya M. Rubini Kertapati tidak berhasil memperoleh suara, dan satu suara tidak sah.
Dengan mengemas 16 suara maka, pri kelahiran Probolinggo, Jawa Timur, 1 Januari 1973 ini berhak menggantikan posisi Ketua Umum FPTI sebelumnya, Dhohir Farisi yang mengundurkan diri, meski hanya baru setahun lebih 4 bulan jadi orang nomor satu di cabang olahraga panjat tebing ini.
Faisol Riza, yang pernah menjadi Staf Khusus Menteri Transmigrasi dan Tenaga Kerja ini berjanji akan membangun pondasi yang kuat guna memajukan olahraga yang digandrungi anak muda ini. "Visi saya adalah membangun olahraga panjat tebing menjadikan olahraga mencapai prestasi dunia dan merakyat di Indonesia," ujar Faisol kepada wartawan usai terpilih.
Pria jebolan Universitas Gajah Mada ini menambahkan, bahwa pihaknya akan mengembangkan sumber daya atlet, pelatih, wasit yang berkualitas. “Selain itu, kami bersama pengurus lainnya akan membangun komitmen bersama dengan pihak lain untuk kemajuan olahraga panjat tebing ini. Dan yang tak kalah penting adalah melaksanakan mananejemen terbuka,” tegas pria alumni Sekolah Tinggi Filsafat Drijarkara Jakarta.
Faisol menambahkan, pihaknya akan membangun dan menambah lapangan atau arena panjat tebing untuk pertandingan-pertandingan agar olahraga ini lebih memasyarakat sehingga kelak mencapai prestasi dunia. “Untuk itu, komitmen mengirim atlet ke kejuaraan dunia dan asia tetap rutin kita lakukan. Dan yang tak kalah penting, kami berharap meraih sukses di pentas Asian Games 2018 Jakarta-Palembang. Apalagi, kita bertindak sebagai tuan rumah,” harap Faisol. Jordan