Hingga kini Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Ragunan yang membina 17 cabang olahraga. Terletak di Komplek Atlet Ragunan yang pola pembinaannya di bawah kemenpora. Dari kunjungan itu diakui banyak menuai masukan, baik evaluasi keseluruhan dari pelatih cabor, guru sekolah, sampai pola makan yang bergizi.
Kunjungan itu dipimpim oleh Teguh Raharjo yang kini menjabat sebagai Asdep sentra Keolahragaan Kemenpora yang baru. Menurutnya masukan mereka adalah bagian dari evaluasi kita semua, saya ingin pelatih memberi laporan apa yang menjadi kendala selama ini. “Ayo kita benahi sama sama demi kemajuan bersama, walau tidak waktu instan tapi saya berusaha akan menyampaikan dan membenahi kekurangan itu, saya sendiri ingin mereka berprestasi tapi kita harus mendukung baik dari fasilitas, infrastruktur maupun finansialnya,” ungkap teguh kepada wartawan di Komplek Ragunan Jakarta Selatan Rabu (27/1).
“Bagi saya pelatih yang menangani atlet di Ragunan ini. Merupakan teman lama. Saat di PP-PON di Cibubur lalu, mereka bagian dari kami. Namun hanya bidangnya yang beda. Usai mengadakan peninjauan satu persatu dengan melihat kondisi Komplek atlet seperti sarana latihan, sekolah atlet, dapur tempat makan atlet, sampai asrama putri dan putra saya lihat. “Kedepan kami akan perhatikan terus. Walau ada kendala seperti di tempat latihan yang terlihat jadwal padat, pemakaian lapangan, hingga mereka kurang nyaman agak edikit terganggu. Untuk toilet, saya ingin tempat yang bersih karena kalau toilet sudah bersih secara otomatis, keseluruhan tempat pasti bersih,” tandas Teguh.
Di Ragunan ini Olympic Center yang layak pun sudah di siapkan. “Kini tinggal menunggu waktunya untuk pindah, memang belum semua siap, namun bertahap sudah di penuhi. Beberapa asrama dan tempat latihanya pun sudah lengkap,” tambah Pria berkumis tebal pada wartawan.
Namun di SKO Ragunan itu bukan tanpa kendala. Kendala datang dari cabor atletik, misalnya tempat latihany kurang kondusif. Pasalnya para atlet tidak bisa lari dengan fokus kadang harus menghindari dari bola yang lewat lalu lalang, ketika atlet sprint atau melompat lari, waktu bersamaan bola melintas dan menggangu latihan. “Situasi kurang nyaman dengan kendala tersebut. Satu sisi kami dituntut prestasi namun sisi lain tempat latihan yang kurang kondusif,” tegas Mundari Kepala Pelatih Atletik.
Kunjungan Asdep Sentra Keolahragaan H.Teguh Raharjo bersama Kabid Sentra Olahraga Pendidikan Adi Purnomo dan Bagian Kebendaharaan Sentra Olahraga Margono, serta para pelatih. Di sela-sela kunjungan itu mereka bermain bulu tangkis bersama di Komplek Ragunan Jakarta selatan. Jordan