Sementara sang pelatih Richard Mainaky juga dihadiahi TV LED Polytron. Ditangan Richard lah mereka dipoles sehingga membuahkan hasil seperti ini. Hanya butuh satu tahun pelatih bertangan besi Richard berhasil meraih sukses Acara pemberian bonus yang berlangsung di Plaza Senayan, Selasa, (22/3).
“Bagi kami sebuah prestasi layak mendapat apresiasi. Pemberian apresiasi ini sudah merupakan komitmen Djarum Foundation kepada pemain berprestasi. Kami berharap pemberian penghargaan ini dapat meningkatkan prestasi Praveen/Debby pada kejuaraan-kejuaraan bergengsi lainnya,” ujar Yoppy Rosimin, Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation.
Kemenangan Praveen/Debby menghembuskan angin segar bagi dunia perbulutangkisan Indonesia. Gelar juara All England memang merupakan salah satu target utama PBSI di tahun 2016. Apalagi even All England salah satu kejuaraan yang sangat bergengsi dan kejuaraan yang palin tua di muka Bumi ini.
Perjalanan mereka menuju titel All England saat sukses menaklukkan pasangan ganda campuran top dunia di babak semifinal, Zhang Nan/Zhao Yunlei (Tiongkok), dengan permainan straight game, 21-19, 21-16. Sebenarnya bagi mereka inilah Real Final, pasalnya ganda Indonesia ini dalam tujuh pertemuan tak sekali pun berhasil mengalahkan ganda rangking satu dunia itu.
Sedangkan partai final mereka membungkam jagoan Denmark, Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen dengan dua game langsung 21-12, 21-17. Tidak ada yang menyangka Praveen/Deby bakal juara. Namun setelah melewati ganda no satu itu, keyakinan semakin timbul. Walau di final menghadapi ganda Denmark yang mempunyai rekor pertemuan lebih unggul, yakni 6-3 untuk Nielsen/Pedersen. Namun tiga kemengan terakhir menjadi milik ganda Indonesia.
“Apresiasi ini memicu kami untuk lebih berprestasi lagi. Kami belum puas, masih banyak turnamen lainnya yang bakal kami lakoni. Tentunya target kami ingin juara. Terima kasih kepada Djarum Bakti Foundation, dan seluruh masyrakat Indonesia yang telah mendukung kami. Mudah-mudahan ini menjadi awal yang manis,” kata Praveen Jordan yang berdarah Batak dari garis ibunya.
Sementara itu Achmad Budiharto, Wakil Sekretaris Jenderal PP PBSI, menyatakan rasa salutnya kepada Djarum Foundation atas konsistensinya memberikan dukungan luar biasa kepada bulutangkis Indonesia. Kemenangan ini membuat kami semakin yakin di olimpiade, semoga bulutangkis bisa menyumbang lebih banyak medali di olimpiade. “Olimpiade Rio adalah sasaran kita merebut medali. Sebab olimpiade 2012 lalu kita pulang tanpa medali. Kini kami optimis Indonesia bakal meraih medali, mudah-mudahan medali emas berhasil dipersembahkan atlet bulutangkis kita,” kata Budiharto.
Kesempatan sama dinyatakan sang pelatih Richard, Praveen/Deby kini menjadi andalan Indonesia dalam segala kejuaraan yang diikuti. Mereka bukan hanya menjadi pelapis Tontowy/Lilyana namun bisa menjadi kuda hitam. “Setelah All England, kami mempersiapkan mereka di beberapa turnamen lain, seperti di Malaysia Open dan Singapura Open. Sebab selain untuk mencari poin dan mengamankan rangking untuk bisa tampil di Olimpiade 2016,” terang kakak kandung dari Rexy dan Reony Mainaky ini.
“Tentunya setelah lolos olimpiade, kami berharap mereka tampil maksimal. Kini kami punya dua pasang ganda campuran. Salah satu dari mereka kita harapakan mampu meraih medali emas. Kami focus dulu di beberapa turnamen yang bakal diikuti,” jelas Richard. Jordan
.