Isnanta mengakui bangga atas pembinaan yang berjenjang dari U-13. "Pembinaan U-13 ini sebelumnya di U-12 dan juga menorehkan prestasi luar biasa, bukan sekadar habis tampil selesai tetapi terus di didik berkelanjutan," kata Isnanta kepada wartawan. Kami sangat hormat dan bangga serta berterimakasih kepada para orang tua dan pelatih. "Salam kepada Bupati Purwakarta yang telah memfasilitasi sebuah pembinaan berskala nasional ini luar biasa dan merupakan satu-satunya di Indonesia, sungguh luar biasa karena mentargetkan juara di pentas dunia. Kalian harus tetap optimis, sebab banyak pemuda Indonesia menorehkan karya besar di usia dini," tambahnya.
Lebih lanjut Isnanta menyatakan para pelatih dan menejer tim untuk senantiasa menjaga performa anak asuhnya. "Yang paling berat adalah menjaga performa adik-adik karena perjalanan latihan mendadak timbul rasa malas, pindah cabang dan yang ditakuiti adalah mengeluti dunia hitam, seperti narkoba. Perjalanan mereka masih panjang dan mungkin banyak gangguan mohon terus dikawal mental, semangat dan konsistensinya dalam berlatih," harapnya. Akhir kata Isnanta menyatakan Atas nama Kemenpora kami mohon maaf apabila ada kekurangan, selamat jalan dan sukses selalu.
Pada kesempatan itu Menejer Tim U-13 Alwi Hasan mengatakan meskipun kami anak sepakbola asli desa (Asad), kami bertekad satu tujuan yakni Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dikumandangkan di partai final. "Kami mohon doa restu seluruh masyarakat Indonesia. Sebab kami akan mulai bertanding pada 23 hingga 27 Maret. Cita cita kami adalah mengibarkan Merah-Putih di setiap pertandingan. Itu artinya kami harus menang dalam setiap laga," kata Alwi yang diamini Wakil Menejer Hertansning Ichlas. Jordan