Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

PP Pordasi Ancam Boikot Asian Games, Jika Pulomas Diganti Fungsi

Senin, 02 Mei 2016

Share this history on :
PENGURUS Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi) tampaknya sudah kehilangan kesabaran menghadapi sikap PT Pulomas Jaya yang ngotot ingin menghilangkan arena pacuan kuda Pulomas Jakarta. PT Pulomas Jaya adalah perusahaan milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang mendapat tugas untuk mengembangkan venue equestrian dalam rangka perhelatan Asian Games 2018.

Jika PT Pulomas Jaya tetap mengabaikan keberatan Pengprov Pordasi DKI yang menolak penghilangan pacuan kuda, maka PP Pordasi mengancam akan memboikot Asian Games 2018.

"Kalau PT Pulomas Jaya tetap pada keputusannya menghilangkan arena pacuan kuda maka atlet berkuda binaan PP Pordasi tidak akan bertanding di Asian Games 2018," tegas Ketua Umum Pengprov DKI Jakarta, Alex Asmasoebrata kepada wartawan usai melakukan seremoni pengalungan medali bagi para pemenang kejuaraan pacuan kuda memperebutkan Piala Menpora di Pulomas Jakarta, Minggu (1/5).

Menurut Alex terkait keinginan untuk mempertahankan arena pacuan kuda Pulomas dan pentingnya koordinasi antara PT Pulomas Jaya dengan PP Pordasi dalam hal pengembangan venue equestrian, pihaknya sudah mencoba pendekatan ke semua pihak. Mulai dari Komisi X DPR RI hingga Kementerian Pemuda dan Olahraga.

"Kuda harus dikelola oleh orang kuda. Membongkar tempat ini tidak semudah itu. PT Pulomas tidak bisa merubah dengan seorang konsultan yang tidak jelas. Harusnya bertanya bertanya kepada PP Pordasi. Bagaimana aturan mainnya dan teknisnya?" tutur Alex.

Tetapi pada praktiknya, PT Pulomas Jaya mengabaikan kami dan langsung membuat maket yang sudah baku dan sifatnya harus dilaksanakan.

Menurut Alex, anggaran sebesar Rp 120 miliar dari APBD DKI Jakarta yang dialokasikan untuk pengembangan venue eqeustrian terlalu banyak. Dalam kalkulasinya, dengan anggaran sebesar Rp 60 miliar saja sudah cukup. "Emang yang bertanding orang PT Pulomas Jaya. Ini yang jadi konyol. Kalau Pordasi bilang tidak kan mubazir," tandasnya.

Apalagi federasi eqeustrian dunia (EFI), Asia (AEF) dan Dewan Olimpiade Asia (OCA) telah menginstruksikan melalui Komite Olimpiade Indonesia agar berkoordinasi dengan Pordasi dalam hal pengembangan venue equestrian untuk AG 2018.

"Kami sudah memberikan layout setelah itu kita lapor ke EFI dan AEF. Mereka akan mengapprove apakah diterima atau tidak," papar Alex. Alex mengaku sudah melaporkan situasi terkini dari proses pengembangan yang dilakukan PT Pulomas Jaya kepada EFI dan AEF.

Menurutnya informasi yang kami peroleh dari EFI dan AEF, layout yang diajukan PT Pulomas Jaya tidak disetujui. "Jikau sudah dikasih tahu masih jalan ya terserah mereka," tandas Alex. Jordan
Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : wartaolahraga@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...