Pertarungan berjalan sengit selama laga satu jam satu menit. Kedua pasangan mengeluarkan smash-smash keras. Defense yang kokoh dari kedua pasangan membuat permainan membuka serangan lewat lob-lob, maupun drop shot. Game pertama, Greysia/Nitya sempat unggul lebih dulu 20-18, sayang drive Greysia menyangkut membuat permainan berlanjut deuce. Game pertama Greysia/Nitya menyerah.
"Game pertama kami selalu ketat sampai pada akhirnya kami dapet momen di 20-18. Tapi saat memukul bola, senar raketnya putus, padahal harusnya bisa poin. Ya mau nggak mau harus diterima, walaupun rasanya sayang. Tapi nggak apa-apa. Kami masih ada waktu satu bulan lagi menuju Olimpiade. Tujuan kami di sini kan untuk latihan menjelang Olimpiade. Karena hawa di latihan dan pertandingan tentu beda,” kata Greysia seperti dikutip situs bulutangkis.
Kehilangan game pertama, Greysia berupaya menembus pertahanan Bao/Chen, namun rupanya kemenangan berpihak di lawan. “Sebenarnya pola permainan mereka bisa dibilang sama. Tapi kami malah terburu-buru untuk balik serang. Jadi malah menjadi bomerang buat kami,” ujar Nitya.
Tampil sebagai runner-up, Greysia/Nitya membawa pulang hadiah sebesar 28.500 dolar Amerika. Sementara sang juara meraih 56.250 dolar Amerika. “Secara keseluruhan disini kami membangun kepercayaan diri bersama. Kami benar-benar saling membantu agar ini bisa jadi batu loncatan untuk penampilan kami yang lebih baik di Olimpiade mendatang,” tambah Greysia.
Hasil runner-up yang diraih Greysia/Nitya, memastikan Indonesia membawa satu gelar saja dari Australian Open 2016 lewat nomor ganda putra. Lewat ganda putra setelah terjadi All Indonesian Final. Kevin/Marcus menaklukkan duet Angga/Ricky dua game langsung 21-14 dan 21-15. Jordan