Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

KOI Batasi Offisial Berangkat ke Olimpiade

Rabu, 01 Juni 2016

Share this history on :
SEPERTI kebiasaan bahwa Indonesia, jika mengikuti ajang sekelas Olimpiade jumlah official lebih banyak dari pada jumlah atlet yang berangkat. Namun kali ini Komite Olimpiade Indonesia (KOI) melakukan kebijakan dimana, akan membatasi jumlah offisial yang berangkat.

Yakni hanya mereka yang mendapatkan tanda pengenal (ID Card) boleh berangkat ke Olimpiade Rio de Janeiro, Brasil, Agustus mendatang. Pembatasan ID Card itu terkait dengan kuota yang bakal diperoleh kontingen Indonesia.

“Tidak semua offisial bisa mendapatkan ID Card karena keterbatasan kuota yang didapatkan. Makanya, kita akan membatasinya,” kata Wakil Ketua Umun KOI, Muddai Madang di Jakarta, Selasa (31/5). Sesuai aturan Komite Olimpiade Internasional (IOC), jumlah offsial yang bisa masuk dalam perkampungan atlet Olimpiade yakni 50 persen plus 1 dari jumlah atlet yang lolos ke Olimpiade Rio de Jeneiro.

Hingga kini, Indonesia telah meloloskan 22 atlet yang berasal dari cabang atletik (1), angkat besi (7), bulutangkis (10), panahan (2), dan Rowing. Dua cabang lain yang berpeluang lolos yakni renang dan panahan beregu yang akan menjalani babak kualifikasi.

“Sampai saat ini Indonesia baru meloloskan 22 atlet, berarti hanya 11-12 ofisial yang bisa ditampung di wisma atlet. Dengan jumlah itu kan kita tidak mungkin KOI memenuhi permintaan 5 pelatih angkat besi yang telah diajukan. Kita juga harus memikirkan ofisial lainnya. Apalagi, saat ini sudah ada lima cabang olahraga yang sudah meloloskan atletnya,” katanya.

“Yang pasti, KOI akan mencoba akomodasi semuanya, tapi hanya yang berkaitan dengan atlet saja,” kata mantan ketua KONI Sumsel tersebut. Menurut Muddai, pihaknya tidak menutup mata jika jumlah ofisial yang dibutuhkan bisa melebihi kuota yang dipersyaratkan oleh panitia Olimpiade Rio 2016. Karena itu, pihaknya akan melakukan seleksi ketat terhadap ofisial yang diberangkatkan ke multiajang empat tahunan tersebut.

Selain pelatih, KOI hanya akan mengabulkan permintaan ofisial yang sesuai dengan kebutuhan atlet dalam menjaga performa, seperti ahli pijat (masseure), psikolog, maupun dokter kontingen. KOI akan memberikan akomodasi penuh bagi ofisial yang sesuai dengan kebutuhan atlet mulai dari penginapan hingga akses kepada atlet itu sendiri.

“ID Card untuk ofisial seperti itu akan kita urus. Kita saat ini sedang membahasnya di internal KOI. Prinsip kami, semua kontingen yang berkaitan dengan atlet harus bisa punya akses ke venue dan juga ke atletnya sendiri,” tandasnya. Dan

Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : wartaolahraga@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...