Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

Pelti Protes Lapangan Tenis Dialih Fungsikan

Minggu, 05 Juni 2016

Share this history on :
PENGURUS Pusat Pelti bereaksi keras karena 18 dari 20 lapangan tenis di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK) yang terletak di Kawasan Senayan, Jakarta, akan digusur alias dilenyapkan demi kepentingan Asian Games 2018. PP Pelti baru menerima maket dari pemerintah bahwa 18 lapangan tersebut akan dialihfungsikan untuk cabang olahraga baseball.

“Kami kaget melihat maket Kompleks GBK yang baru dikirim ke Pelti. Kami cukup prihatin kalau keputusan melenyapkan lapangan tenis itu benar-benar terjadi. Kami berharap keputusan itu belum final,” ucap Ketua Umum PP Pelti Wibowo Suseno Wirjawan didampingi jajaran pengurus PP Pelti kepada wartawan di Jakarta, Jumat (3/6/2016).

Sebagai bangunan yang masuk cagar budaya yang dibangun bersamaan dengan pelaksanaan Asian Games 1962, terangnya, Stadion Tenis GBK harus tetap berdiri di kawasan Senayan, Jakarta, termasuk 18 lapangan pendukung di luar.

“Stadion tenis itu beserta seluruh lapangan outdoor sebagai pendukung, sejak awal pembangunannya memang bertujuan untuk sarana latihan. Selain itu juga menjadi arena berbagai pertandingan tenis yang bertaraf nasional dan internasional yang dapat mengharumkan bangsa,” ucap Maman, sapaannya.

Pihaknya segera mengambil sikap untuk bisa bertemu pemerintah, dalam hal ini Kemenpora agar tak mengalihfungsikan 18 lapangan tenis tersebut. “Kami sudah mengirim surat ke Menpora untuk beraudiensi masalah ini. Kami tidak pernah diajak membahas renovasi GBK untuk Asian Games 2018, tiba-tiba stadion tenis akan digusur. Ini cukup memprihatinkan,” tegasnya.

Rencana pemusnahan lapangan tenis tersebut juga disesalkan para mantan petenis nasional, seperti Yayuk Basuki, Cristian Budiman, Susan Soebakti, Fery Raturandang, Sri Utaminingsih dan Andrian Raturandang. Yayuk Basuki berharap, rencana pemerintah tersebut masih bisa dinego ulang sehingga lapangan tenis untuk berlatih masih tersedia di Kompleks GBK. “Mudah-mudahan belum jadi sebuah keputusan dan masih dipertimbangkan karena di situ banyak nilai sejarah,” harap Yayuk.

Jika pemerintah akan menghilangkan 18 lapangan tenis itu, dia ingin ada lapangan pengganti yang bisa dipakai berlatih para atlet. “Sekarang sudah jarang sekali lapangan tenis di Jakarta. Belum lama ini, di Kemayoran, 20 lapangan tenis diratakan dengan tanah untuk dibangun apartemen.

"Kalau fasilitas untuk latihan dimusnahkan, bagaimana mau berprestasi olahraga kita. Karena itu, nanti saat RDP dengan pemerintah, saya akan pertanyakan sedetail-detailnya apa maksud penghilangan 18 lapangan itu supaya semua jadi jelas,” tambah Yayuk yang pernah bertengker di peringkat 20 Besar di era 1990-an ini. Jordan
Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : wartaolahraga@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...