Menurut Imam, lambatnya proses ini masih dalam batas kewajaran. Tapi semua melihat bahwa ini harus ada percepatan. Rasa pesimistis itu bukan semata-mata melemahkan tapi untuk persiapan lebih baik dan bagus lagi.
"Tetapi perlu diketahui sudah ada komitmen dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bahwa semua harus dilaksanakan tepat waktu. Bahwa ada proses lelang yang terlambat sedikit saya pikir itu hanya persoalan administratif. Komitmen sudah dilaksanakan sehingga progress sudah kita lihat di GBK," ujarnya.
Saat ini, kata Imam, yang terpenting adalah dukungan semua pihak. Optimismenya terhadap Asian Games pun tetap besar karena pengalaman Indonesia menjadi tuan rumah SEA Games 2011.
"Tidak hanya optimistis, tapi saya haqul yakin ini bakal terselenggara tepat waktu dengan baik, dengan empat target sukses prestasi, sukses penyelenggaraan, sukses ekonomi, dan sukses administrasi," tegas Imam.
"Saya juga yakin dengan dukungan dan kerjasama dengan semua pihak ini bisa berjalan dengan baik. Karena masing-masing sudah punya pengalaman, KOI juga punya pengalaman, kita pernah punya pengalaman menjadi tuan rumah SEA Games 2011 alhamdullilah sukses dengan baik.
"Setidaknya sesuai dengan Inpres dan Keppres semua unit sudah bekerja dengan porsi masing-masing. Katakanlah Kemenpora fokus ke prestasi, INASGOC fokus ke penyelenggaraan, kemudian Kementerian PU dan PERA dalam hal pembangunan. Semuanya itu secara berkala kita lakukan dan terus dievaluasi," beber tambah pria asal Bangkalan ini.
Yayuk Basuki, anggota Panja Komisi X DPR RI yang juga mantan atlet tenis Indonesia, sempat mempertanyakan keseriusan pemerintah menggelar Asian Games terkait dengan proses renovasi dan pembangunan venue.
Imam merasa pemerintah dan INASGOC Indonesia Organizing Committee) pun belum dapat memberikan jawaban yang memuaskan di setiap kesempatan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Panja Persiapan Asian Games. Raf