Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

Korwil DKI Jakarta Buat Aturan & Regulasi Tak Jelas

Rabu, 10 Agustus 2016

Share this history on :
EVEN Liga Sepakbola Pelajar (LSP) U-14 Piala Menpora kembali menuai masalah. Setelah tak hadirnya Panitia Pusat pembukaan di Wilayah Jateng, kini giliran Korwil DKI Jakarta diterpa bada masalah yang akan berimbas ke ranah hukum.

Permasalah muncul sebab Korwil DKI Jakarta melakukan blunder dan tidak tegas dalam menentukan regulasi. Peraturan atau kebijakan yang diangap berubah membuat masalah ini semakin. Peraturan awal di buat oleh Korwil DKI Jakarta, hanya pemain wajib yang berdomisili pemain di DKI atau yang bersekolah di DKI yang bisa tampil, Kemudian aturan dirubah tanpa ada sosialisasi yakni peraturan yang membolehkan pemain daerah pun ternyata bisa main di DKI tanpa berdomisili dan tidak bersekolah di DKI.

Hal itu yang membuat gejolak di pemutaran wilayah di Jakarta Pusat, dimana salah satu SSB di Jakarta Pusat. yakni (SSB Red Ball) mengambil inisiatif memindahkan pemainnya di Bogor lantaran di DKI tidak boleh main. Sebab regulasi aturan awal, kemudian Korwil merubah dari peraturan awal lalu, memperbolehkan pemain di luar Jakarta. Akhirnya muncul protes karena pemain yang sudah main di luar tidak boleh bermain kembali di Jakarta Pusat, Kejadian ini menuai protes dimana pemain yang sudah bermain di Bogor, tidak di perbolehkan kembali main di DKI.

“Saya menuntut agar Korwil (koodinator Wilayah) tidak merubah peraturan itu, saat kejadian proses di tingkat Screning pemain, pemain saya tidak bisa main. Lalu, saya berinisiatip para pemain dimainkan di wilayah Bogor. Lalu pertauran berubah lagi dimana yang bukan domisili di Jakarta boleh bermain. Pada akhirnya saya kembali menarik tiga pemain yang sudah sempat bermain di Bogor ditarik untuk memperkuat SSB Red Bull bermain di DKI.” tegas Coach Aep Berlian kepada wartawan, Selasa (9/8/16).

Akhirnya Red Bull berhasil merebut gelar juara di tingkat Wilayah Jakarta Pusat. Setelah juara muncul protes dari pihak yang merasa tidak puas. Atas kejadian ini Korwil DKI Jakarta menjadi kelabakan dan kebakaran jenggot, pasalnya mereka membuat keputusan yang berubah-ubah.

Menurut Aep hasil pertemuan dengan Korwil DKI bahwa keputusan bersama panitia screening masih jalan buntu. Tidak seperti yang kami harapkan, sebab jika 3 pemain kami didiskualifikasi secara otomatis Red Bull juga gugur haknya menjadi juara. Secra otomatis tak lolos di putaran provinsi, “Saya berharap Korwil bijak dalam mengambil keputusan dan mencari solusi agar pertanggung jawaban saya sebagai pelatih kepada anak anak dan orang tua tidak tertekan. Kalau mereka tidak bisa bermain dan diskualifikasi bagaimana,”kata Aep Berlian dalam nada tanya.

Kini, ketiga pemain SSB. Red Ball masih menunggu hasil dari rapat Korwil dan tim screning, apakah didiskualifikasi atau tiga pemain di ganti dan tim terus main, rencana itu akan di sampaikan untuk mencari solusi atau jalan keluarnya.

Menanggapi hal ini Korwil DKI Jakarta Hilda menyatakan belum mengambil keputusan. “Hasil rapat dari panitia screening sudah ada dan kebetulan belum saya tanda tangani sebab masih dalam bentuk konsep. Mudah mudahan malam ini atau besok sudah ada keputusan yang tepat untuk memutuskan yang terbaik dan tak merugikan banyak pihak,”jelas Hilma.

Sementara itu Pemilik klub Red Bull Basir AH Latuconsina menyatakan sangat keberatan atas keputusan panitia Korwil DKI Jakarta, jika ketiga anak didiknya itu dicoret atau di ganti. Bahkan jika tim di diskualifikasi, Saya akan protes keras dan melanjutkan masalah ini ke ranah hokum. Dan melaporkan masalah ini ke pihak kepolisian. Sebab Panitia DKI memcoba mempermainkan kami. Dengan regulasi yang berdasarkan aturan yang ada, ini bentuk peraturan dari Menpora atau buat sendiri,”tegas Basir AH Latuconsina, SH yang juga sebagai pengacara.

Sebenarnya menurut Basir. dirinya terima kalau keputusan itu bijak dan peraturan itu klosal agar nanti bisa di pertanggung jawabkan. Saya juga bagian dari panitia Kota Menpora DKI Jakarta dan saya terima kalau saya dan tim di diskualifikasi, tapi saya minta tolong agar tidak melebar kemana mana. Mari kita duduk bersama-sama menyelesaikan masalah internal di DKI ini,” terang Pria asal Maluku yang gila bola itu. Jordan


Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : wartaolahraga@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...