Krida Utama Open Cup 2016, yang juga merupakan kejuaraan bowling tingkat nasional edisi kelima, dibuka di Jaya Ancol Bowling Center Jakarta, Sabtu (27/8) petang. Selain Menpora, pembukaan tersebut juga dihadiri oleh Ketua Harian PBI (Persatuan Bowling Indonesia) Pusat, Cahyo Adi, dan Ketua PBI Jaya, Hendra Batubara.
Menpora mengungkapkan bahwa beberapa waktu lalu ia diberi perintah oleh Presiden Joko Widodo untuk melakukan percepatan dalam memajukan olahraga. "Lakukan percepatan, lakukan 'totok darah' dalam memajukan olahraga Indonesia, karena penting, olahraga merupakan alat propaganda pemerintah dalam menaikkan, gengsi, harga diri dan martabat bangsa," ujarnya.
Baginya, kesuksesan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dalam memberi emas lewat bulutangkis di Olimpiade Rio 2016 adalah sebuah batu pijakan. Ke depannya, ia berharap Indonesia bisa mengirim lebih banyak atlet dan ikut dalam lebih banyak cabang olahraga dalam Olimpiade.
"Kita ke depan tidak hanya ingin 7 cabor yang ikut olimpiade, tapi sebanyak-banyaknya," ucap Menpora. Tentu kita harus serius mengikuti kejuaraan yang akan menjadi kualifikasi atau kenaikan peringkat/penilaian dan sebagainya, perlu ketelatenan, dan saya akan minta Satlak Prima untuk betul-betul melihat potensi itu untuk kita desain mulai dari sekarang, sehingga Indonesia bisa menghantarkan lebih banyak lagi cabang olahraga dan atlet di Olimpiade Tokyo 2020," tegasnya.
Selain ketelatenan, Menpora juga mengharapkan adanya lembaga khusus yang mengurus pendanaan olahraga. Tujuannya agar pemberian bonus kepada atlet berprestasi lebih mudah, juga supaya mereka yang pernah berpartisipasi di Olimpiade bisa hidup layak hingga tua. "Sehingga ke depan kita bisa memberikan bonus kepada atlet yang menjadi juara pada kejuaraan-kejuaraan dunia lainnya, semoga cita-cita ini terwujud," kata Menpora. Raf