Guna meningkatkan kualitas kompetisi di paruh kedua yang akan dimulai pada Oktober mendatang, Direktur Utama PT GTS, Joko Driyono mengatakan pihaknya telah melakukan evaluasi terhadap seluruh aspek kompetisi, utamanya dalam hal kinerja wasit dan perilaku suporter.
“Kami sudah melakukan pemantauan wasit. Kami akui masih ada kekurangan dalam hal kinerja wasit. Namun jika dibandingkan dengan yang terjadi pada kompetisi-kompetisi sebelumnya. Sekarang ini kinerja wasit kita sudah jauh lebih baik. PT GTS akan terus melakukan upaya-upaya perbaikan agar kompetisi bisa lebih baik lagi,” ujarnya.
Joko mengaku pihaknya sudah melakukan berbagai pergantian wasit untuk kompetisi berikutnya, dan melakukan evaluasi untuk meningkatkan kinerja dilapangan, setelah mendapat masukan-masukan yang tujuannya menjaga nilai-nilai sportivitas.
“Ada beberapa wasit yang kita istirahatkan, sebagai konsekuensi membawa kompetisi ISC A kearah yang lebih baik,” tuturnya. Joko berharap ada lembaga wasit yang kuat dalam PSSI setelah terbentuknya kepengurusan baru PSSI dalam Kongres Luar Biasa (KLB) di 17 Oktober mendatang.
“Ini tantangan, usai kompetisi ini kedepannya ada lembaga wasit yang lebih baik, sehingga setahap demi setahap ada langkah nyata agar wasit Indonesia bisa berkontribusi dalam perhelatan AFC dan FIFA,” tandas Joko. Sementara terkait upaya untuk menertibkan perilaku suporter, ke depan PT GTS akan memberlakukan pembenahan dengan konsep culture follow the system.
“Banyak yang mengatakan perlu dilakukan edukasi kepada suporter. Saya pikir itu saja tidak cukup. Jadi kami bakal menerapkan suatu aturan dan sistem yang secara bertahap diharapkan dapat merubah perilaku buruk suporter,” jelasnya. Jordan