Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

Malaysia Borong Gelar Indonesia Open

Selasa, 25 Oktober 2016

Share this history on :
DENGAN kekuatan 92 atlet tim boling Malaysia yang sukses mendominasi Kejuaraan Boling Internasional Indonesia Terbuka ke-14 19-23 Oktober lalu di Lintasan Boling Jaya Ancol Jakarta Utara. Tim boling dari negeri Jiran itu merebut gelar bergengsi di nomor open master putra-outri yang diikuti 115 peserta dari 13 negara. Untuk putra dijuarai Ahmad Muaz, ia mengungguli peboling asal AS, DJ Archer. Posisi ketiga ditempati Kim Bolleby dari Thailand kemudian disusul Lee Tak Man dari Makao di urutan keempat dan Markus Kiew dari Singapura di posisi kelima.

Sementara dibagian putri dimenangi Siti Saffiyah Amirah yang unggul atas seniornya Shalin Zulkifli di urutan kedua. Posisi ketiga juga direbut peboling Malaysia, Sin Li Jane kemudian diikuti Shannon Pluhuwsky dari AS di tempat keempat dan Ester Cheag dari Malaysia di urutan kelima.

Malaysia memang pantas menguasai kejuaraan boling berhadiah total Rp.12, miliar ini. Pasalnya dalam kejuaraan yang tahun depan akan diupayakan memperebutkan Piala Presiden RI itu, Malaysia menurunkan 97 atlet yang mewakili 9 negara bagian.

Diakui atau tidak Malaysia telah menjadikan boling sebagai cabang unggulan dan itu sudah terbuka dengan pencapaian prestasi mereka di level dunia. Tampilnya Malaysia dengan kekuatan penuh di kejuaraan Boling Internasional Indonesia Terbuka 2016 ini sebagai sinyal bahwa mereka mendominasi ajang SEA Games 2017 yang kebetulan berlangsung di Malaysia.

Jika Malaysia berjaya, sebaliknya tuan rumah Indonesia gigit jari dalam kejuaraan ini, Bahkan tak ada satu atlet Indonesia masuk kelompok 10 besar, juara bertahan open master putri, Dian Pramanik hanya mampu menduduki posisi ke-12.

Menurut Ketua Panpel, Basuki, kegagalan tim boling Indonesia di kejuaran ini tentu harus dijadikan bahan evaluasi bagi Persatuan Boling Indonesia (PBI). Basuki menilai, mulai dari pembinaan hingga manajemen organisasi tentu harus ada pembenahan.

”Sistim perekrutan pelatih pun sesungguhnya harus menjadi perhatian. Jangan orang yang tidak memiliki dasar pengetahuan boling kok tiba-tiba ditunjuk menjadi pelatih. Nah ini sesuatu yang tak boleh terjadi jika boling Indonesia ingin bersaing di tingkat dunia. Masa kita kalah sama Malaysia yang jumlah penduduknya jauh di bawah Indonesia,”kata pria yang juga mantan atlet boling ini.

Basuki lebih jauh mengatakan, potensi atlet boling Indonesia sebetulnya tak perlu kalah dari negara lain seperti Malaysia dan Filipina. Kita pernah sukses meraih medali emas dan perak di Asian Games 2006, Doha Qatar melalui Ryan Lalisang dan Putty Armein. Di SEA Games 2005, Manila, atlet boling Indonesia juga sukses merebut 4 medali emas.

Bahkan pada era 1980-an hingga 1990-an, atlet boling Indonesia mampu bersaing. Ras Suganda (almarhuma), merebut medali emas di SEA Games 1985 Bangkok, Thailand, Poppy Tambis merebut medali emas di SEA Games 1991, Manila, Filipina. Bahkan Poppy setahun sebelumnya merebut medali perunggu pada Asian Games di Beijing. Dan pada Asian Games 1994 Hiroshima, Jepang, Hendro Pratomo mampu merebut medali perak.

”Mulai saat ini, kita harus dikelola dengan manajemen organisasi dan pembinaan yang baik. Jumlah turnamen tentu harus diperbanyak, daerah-daerah juga harus didorong untuk melakukan pembinaan,”tandasnya. Jordan

Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : wartaolahraga@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...