Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

Jika Jateng Gagal, Sumsel dan Jatim Siap Gelar PON Remaja

Minggu, 13 November 2016

Share this history on :
JAWA Tengah (Jateng) yang didaulat menjadi tuan rumah kesulitan setelah keluarnya surat pembatalan dari Kemenpora. Wacana itu mengemuka dalam Rapat Koordinasi KONI Pusat dengan PB/PP Induk Organisasi Olahraga di Gedung Serbaguna Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (11/11). Dua daerah lain Sumsel dan Jatim siap menggantikan Jateng.

"Pelaksanaan bisa dialihkan ke Sumsel. Kebetulan mereka bersiap untuk Asian Games. PON Remaja ini milik KONI Pusat, KONI Pusat harus bisa tentukan. Jangan terpaku pada Jateng sebagai pelaksana," ungkap Arsyad Ahma
din, Sekjen Persatuan Kriket Indonesia (PCI).

Rapat yang dihadiri perwakilan cabang olahraga kemarin memang khusus menyikapi PON Remaja II 2017 dan evaluasi PON 2016 Jawa Barat serta membahas PON 2020 Papua. PON Remaja menjadi perhatian serius karena Pemerintah melalui Kemenpora mengeluarkan surat tidak akan keluarkan rekomendasi kegiatan milik KONI Pusat tersebut. Alasannya, Pemerintah sedang efisiensi karena di tahun yang sama Pemerintah punya gawe Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) yang kebetulan dilaksanakan di Jateng juga. Secara umur, Popnas dan PON Remaja hampir sama.

Dalam pertemuan kemarin, perwakilan cabang olahraga yang hadir sepakat PON Remaja tetap digelar meski tanpa rekomendasi Pemerintah. Sikap ini dituangkan dalam surat pernyataan dukungan pelaksanaan PON Remaja II. Nah, Sumsel disebut layak menjadi penyelenggara jika Jateng kesulitan menutup biaya operasional pelaksanaan.

"SK 61 tentang pelaksanaan PON Remaja belum dicabut tapi sudah keluar surat edaran pembatalan. Jadi kami merasa dilumpuhkan karena semua sudah disiapkan. Kami juga waswas karena seleksi atlet telah dilakukan. Jika seleksi dilaksanakan sementara PON Remaja dibatalkan nanti takutnya jadi temuan BPK," jelas Ketua KONI Jateng Hartono.

Diakui Hartono, Dispora Jateng sudah kirim surat ke Menpora minta ketegasan. Tapi pihaknya tak tahu karena tak ada tembusannya. "Prinsipnya KONI Jateng tetap siap tinggal menunggu arahan dari KONI Pusat dan memikirkan bagaimana mendanai sebaik-baiknya. Saya sudah ke sponsor tapi gak mudah meyakinkan mereka," ucapnya.

Ketua KONI Pusat Tono Suratman perlu mendengarkan suara dari cabang olahraga karena merekalah yang akan meramaikan. Sikap para perwakilan cabang olahraga ini menguatkan sikap dari KONI Daerah se Indonesia. KONI Pusat perlu akomodir sikap mereka karena PON Remaja memiliki peran penting dalam pembinaan. PON Remaja untuk menjaring atlet berpotensi dikirim mengikuti even di atasnya berupa Asian Youth Games dan Olympic Youth Games.

Untuk membahas hal ini, menurut Tono pihaknya akan segera bertemu Menpora. “Sikap cabang olahraga dan KONi Daerah penting sebagai bahan pembahasan nanti, Soal tempat alternatif jika Jateng gak bisa ada dua tempat. Di Indonesia Timur dan di Indonesia Barat. Kami sudah komunikasi dengan Ketu KONI yang dijabat gubernurnya," kata Tono.

Soal Jatim siap menggelar PON Remaja menggantikan Jateng, hal itu terungkap hasil pertemuan Pengurus Pengprov KONI Jatim dengan Ketua KONI Pusat Tono Suratman pada Kamis (10/11) lalu. Pertemuan itu tertutup, diduga salah satu yang dibahas adalah kesediaan Jatim menggelar even tiga tahunan itu. Sebelumnya Jatim adalah tempat penyelenggara PON Remaja I. Ketika hal itu dikonfirmasikan dengan Tono Suratman, ia tak bersedia menjawab pertanyaan tersebut.

“Kita lihat nanti daerah mana yang lebih siap untuk menggantikan Jateng. Bila Jateng benar-benar tidak siap. Segala kemungkinan masih bisa terjadi,” kata Tono. Jordan


Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : wartaolahraga@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...