Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

PRSI Siap Bangkit

Minggu, 19 Februari 2017

Share this history on :
PENGURUS Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB-PRSI) dibawah komando Anindya Novyan Bakrie siap bangkit dari tidur panjang. Terkait hal itu PB PRSI bekerja keras untuk menata kelola program jangka pendek, menengah dan panjang.

Demikian beberapa kesimpulan dari hasil Rapat Kerja Nasional PRSI yang bertempat di Hotel Four Point, Jakarta Pusat, Sabtu (18/2/2017). n PRSI membuat blue print sebagai panduan untuk empat tahun ke depan. Ada empat multievent besar, seperti SEA Games 2017 Kuala Lumpur, Asian Games 2018 Jakarta - Palembang, SEA Games 2019 Filipina, dan Olimpiade 2020 Tokyo.

"Dalam Rakernas ini banyak hal yang kami bahas. Termasuk sejumlah agenda yang harus dibuatkan blueprint-nya. Sebab bicara aquatik itu cakupannya banyak ada loncat indah, renang indah, polo air, renang, dan open water swimming," kata Anindya.

Menurutnya, pencapaian prestasi di ajang-ajang tersebut sangat penting. Terutama dan paling terdekat adalah SEA Games Kuala Lumpur yang akan digelar pada 19-31 Agustus 2017 dan Asian Games 2018. Di AG 2018 kita bertindak sebagai tuan rumah.

“Jangka pendek kita di SEA Games, sehingga dalam hal ini kami belum berani sesumbar jumlah raihan medali emas yang ingin dicapai. Demikian halnya dengan di Asian Games. Kami bertekad meraih prestasi lebih baik dari sebelumnya,” katanya.

Diakui Anindya, memang tidak mudah dan mesti bekerja keras, tetapi dengan motivasi dan sejumlah terobosan yang kita lakukan saya yakin kita bisa meraih medali di ajang yang bisa dibilang sudah 25 tahun paceklik medali di Asian Games. Sementara SEA Games yang hanya meraih satu medali emas pada dua tahun lalu.

Terkait program untuk mendongkrak prestasi itu ada sejumlah terobosan yang dibuat Anindya memang cukup jor-joran. Paling tidak masing-masing sub cabor mendapatkan sokongan bantuan pelatih asing yang terjun langsung dalam setiap latihan.

Seperti misalnya di polo air putra yang kini dilatih Milos Sakovic, pelatih asing asal Serbia. Sementara renang indah asal Rusia, Anna Nasekina, kemudian renang dibantu pelatih asal Prancis David Armandoni, serta loncat indah yang saat ini tengah penjajakan menggunakan pelatih China.

Demikian juga untuk atletnya, PRSI dalam program jangka menengah lima tahun berikutnya. Akan melakukan kaderisasi atlet. "Kami bicara programnya, mulai summer camp luar negeri, bapak angkat, tapi yang digarisbawahi adalah edukasi juga menjadi bagian dari kaderisasi. Kami ingin atlet ini juga bisa berhasi di bidang akademis," ungkap dia.

Hal lain yang dibahas adalah program kemitraan, kemasyarakatan musyawarah agar renang itu bisa menjadi bagian dari gaya hidup orang Indonesia. “Kita negara kepulauan, ada 250 juta orang, wajar kalau renang itu bisa melobi sebagai kurikulum dan bisa berkerjasama dengan pariwisata untuk supaya open water swimming itu bisa dijadikan bagian pariwisata," tandasnya.

"Yang kita harapkan adalah bagaimana animo masyarakat terhadap renang bisa naik. Anindya berkaca pada olahraga lari yang kini di kalangan masyarakat dalam 10 tahun terakhir. "Lari 5 K, 10 K bisa naik daun. Walaupun tidak ada masyarakat Indonesia yang juara marahon. Nah, ini kami tidak bicara juara, tetapi jika renang bisa menjadi bagian daripada gaya hidup maka saya rasa akan membuat animo semakin besar lagi," ujarnya.

"Program jangka panjang kita bicara 10 tahun ke depan, agar lahir perenang andal dari Indonesia. Sukses Joseph Schooling menjadi inspirasi kita semua. Dia datang dari Singapura dan sekolah di Amerika dan menjadi juara di Asia dan dunia. Joseph sudah menjadi ikon dan symbol kebangkitan renang Asia, Kita harus bisa mencontoh pria Singapura itu" tegas putra sulung pasangan Aburizal Bakrie dan Tatty Bakrie itu. Jordan
Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : wartaolahraga@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...