Menurut Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Sepeda Sport Indonesia (PB ISSI), Raja Sapta Oktohari, pihaknya tidak menginginkan para pebalap mengalami tekanan mental.
“Mental anak-anak sudah teruji. Dan siap tempur. Namun kami tidak pernah memberikan beban yang berat, apalagi target khusus meraih medali emas. Kendati begitu saya hanya memberikan semangat dengan menjanjikan Rp 50 juta bagi peraih medali emas,” jelas Raja Sapta Oktohari saat melepas tim balap sepeda nomor track di Terminal Tiga Bandara Soekarno Hatta, Selasa (22/8/2017) kepada wartawan.
Sementara Manajer timnas balap sepeda Budi Saputra mengatakan, dari 22 atlet yang dikirim untuk tiga nomor disiplin, masing-masing punya peta persaingan yang berbeda. Khusus BMX putri, pebalap andalan Indonesia, Elga Kharisma Novanda, akan menghadapi persaingan ketat dari Thailand dan Filipina.
“Tapi kami optimistis dengan pengalaman dia yang sudah pernah mendapat dua kali medali emas di SEA Games sebelum Singapura 2015. Artinya kalau sudah masuk multievent maka mental bertanding atlet akan berpengaruh,” kata Budi .
Menurutnya, Khusus disiplin track, mungkin kalau bicara putra, level pembalap nasional di bawah tuan rumah, Malaysia. Dengan begitu atlet putra diharapkan mengukir prestasi semaksimal mungkin, baik itu perak maupun emas.
Sementara persaingan di putri cukup kompetitif. Pesaing kita yang selama ini berlatih di Melbourne, Australia, catatan waktu tidak jauh, tinggal meningkatkan mental kita. “Seperti Fateha binti Mustafa, Fahrani Syah binti Mochammad Adnan, Anis Rosidi asal Malaysia, terakhir sebelum pulang ke Malaysia, mereka mengikuti Grand Prix track dan hasilnya cukup bagus, peringkat tiga,” jelasnya.
“Nomor yang kita andalkan adalah all track, semoga bisa bersaing karena selama training camp prestasi cukup bagus dan Santia Tri Kusuma cukup bisa mengimbangi atlet-atlet muda ini. Meski sangat disayangkan ada dua pembalap andalan yang kini sempat sakit demam berdarah dan tidak bisa turun di SEA Games,” katanya. Jordan