Kepastian itu setelah Rildo mendapat 19 suara dari 34 peserta Munas. Ia mengungguli calon lainnya I Gede Widiade yang mengumpulkan 15 suara. Jumlah pemilih sebenarnya tercatat 35, meliputi 34 Pengda seluruh Indonesia ditambah satu suara mewakili dari PP Pelti yang diwakili langsung ketua umum, Wibowo Suseno Wirjawan. Satu daerah yakni Kalimantan Barat tidak memberikan suara.
"Kemenangan Rildo adalah kemenangan tenis Indonesia, karena beliau sangat paham tentang olahraga ini. Selain itu, pendukungnya memilih benar-benar atas dasar karena dedikasinya dan janji akan membangun pertenisan Indonesia ke arah yang lebih baik," kata Sekretaris Pengda Pelti Jawa Timur, Didik Utomo Pribadi, seusai memimpin sidang.
Rildo menambahkan, siap melanjutkan tongkat estafet dari kepengurusan sebelumnya. “Ini adalah amanah yang ahrus saya jalankan. Tentunya saya tidak bisa berjalan sendirian. Kita semua harus bersinergi. Karena kita memiliki tujuan yang sama yakni meningkatkan prestasi tenis di Indonesia,” kata Rildo.
Dalam kesempatan ini, Rildo juga mengaku telah mempersiapkan langkah yang akan dilakukan selama menjabat sebagai ketua umum. Seperti pemetaan dan pembinaan atlet muda, memperbanyak kejuaraan tenis nasional maupun internasional, hinga mempererat ikatan pengurus pusat dan Pengda.
Sementara itu, terpilihnya Rildo menjadi angin segar bagi Pengda se-Indonesia. Hal itu lah yang diuangkapkan Ketua Pengda Papua, Dipo Wibowo. “Saya ucapkan selamat untuk pak Rildo. Beliau sosok yang tepat untuk kemajuan tenis Indonesia. Selama ini seperti ada jarak antara pusat dan daerah, maka dengan adanya penyatuan ini tenis akan semakin kuat,” kata Dipo.
Dipo menambahkan dengan jaringan yang kuat yang dimiliki Rildo, ia yakin dapat meningkatkan olahraga tenis di daerah. “Ia memiliki nama di kalangan pejabat. Misalnya ia dapat memberikan referensi ke Bupati atau kepala daerah di Papua untuk membuatkan lapangan tenis, maka di daerah pegunungan sekali pun akan ada lapangan tenis," tambah Dipo. Jordan