Namun kali ini, Ketua Umum KONI Pusat, Tono Suratman didampingi Sekjen EF Hamidy melakukan 'Sidak' ke Pelatnas Sepak Takraw yang dipersiapkan menghadapi Asian Games Jakarta-Palembang, Agustus mendatang, di Icuk Sugiarto Trainning Camp(ISTC) Cisaat, Sukabumi, Jumat (3/1).
Dalam kunjungannya, Tono Suratman disambut oleh Ketua Umum PSTI, Asnawi Abdul Rachman dan Direktur ISTC, Icuk Sugiarto. Dn tentunya para atlet yang ikut pelatnas.
Dalam kesempatan itu, Ketua KONI Pusat berpesan kepada para atlet sepaktakraw untuk tetap menjaga empat kriteria penting dalam berlatih yakni, oksigen yang cukup, agar otak selalu segar sehingga dalam bertanding tidak saja otot tapi taktik dan konsentrasi dapat menguasai lawan.
Hal lain yang perlu dierhatikan, kata Tono adalah nutrisi dan gizi juga harus cukup agar stamina dan fisik menjadi prima.
"Yang ketiga adalah pandai bersosialisasi. Seorang atlet harus santun dan kompak untuk satu tujuan yaitu menjadi juara. Selain itu, penguasaan Informasi dengan aktif mencari informasi tentang pengetahuan umum dan bidang olahraga termasuk teknologi sport science untuk mengetahui kelemahan lawan lewat media informasi," kata Tono Suratman.
Saat ini PSTI dalam posisi kebingungan, pasalnya penghuni pelatnas sepaktaraw diikuti 18 atlet. Sementara pihak kemenpora hanya menyetujui 10 pemain yang bakal disertakan di AG 2018.
“Dengan anggaran yang minim, sesuai dengan anggaran yang ditetapkan dan disetujui PB dan PP dari pihak kemenpora. Sehingga jumlah atlet harus dikurangi. Jika ini terjadi peluang kita untuk meraih medali jadi berkurang,” kata Asnawi.
Namun, kata Asnawi lagi kami mencari solusi dengan anggaran yang ada jumlah atlet yang bertanding tetap kami pertahankan. “Kami harus mencari win-win solusion, sehingga pelatnas tidak terganggu. Atlet yang ada kita berdayakan, pada akhirnya target medali di AG 2018, tercapai,”tandas Asnawi. Jordan