“Saya maju bukan dadakan karena sudah disiapkan dari awal begitu KONI Pusat memberitahukan pelaksanaan Munaslub itu. Bukan itu saja, melihat kondisi pertenismejaan kita yang dualisme ini, saya sejak jauh-jauh hari sudah bertekad untuk maju. Saya siap untuk memimpin PTMSI bersatu demi memajukan prestasi atlet Indonesia. Demi Merah Putih,” kata Marzuki usai menyerahkan surat pencalonan bersama timnya yang kompak memakai kaos merah bertuliskan Tenis Meja Bersatu.
Demi memantapkan pencalonan dan juga bisa terpilih dalam Munaslub nanti, Marzuki mengaku sudah melakukan penggalangan kekuatan dengan mengundang para Pengprov dari seluruh Indonesia di Hotel Jayakarta, Jakarta. Sebelumnya, lobi-lobi juga dilakukan sehingga dukungan terus mengalir. Setelah mantap barulah dirinya melangkah mendaftarkan diri.
“Saya sudah siap. Dukungan melebihi persyaratan penjaringan yang hanya 15 Pengprov. Sudah ada 17 Pengprov yang menyatakan dukungan. Jumlah ini bisa bertambah lagi menjelang Munaslub,” ujar pria berkumis itu yang disambut teriakan “Hidup…hidup…maju terus!” dari anggota tim pendukungnya.
Marzuki menyadari, tantangan berat menanti bila nanti terpilih memimpin PTMSI. Bukan saja dalam meningkat prestasi tenis meja Indonesia yang makin menurun namun juga menyatukan dua kubu yang selama ini bersaing. Namun dirinya mengaku sudah siap menyatukan kubu yang bersaing. Dia berjanji akan menyatukan semua potensi dan kekuatan tenis meja Indonesia demi mengangkat kembali prestasi di kancah Asia Tenggara, Asia dan bahkan dunia.
“Marilah kita bersatu demi perbaikan tenis meja Indonesia. Apalagi Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Ini harus dijadikan momentum bersatu dengan melepas ego masing-masing demi Merah Putih,” tuturnya tegas.
Dia menegaskan, pelaksanaan Munaslub nanti sudah merangkum semua pihak yang berseberangan karena dilaksanakan oleh KONI Pusat dengan persetujuan Kementrian Pemuda Dan Olahraga (Kemenpora), KONI, Komite Olimpiade Indonesia (KOI), PB dan PP PTMSI. Apalagi Ketua Umum PP PTMSI Oegroseno juga menandatangani persetujuan pelaksanaan Munaslub ini.
Menghadapi pertarungan di Munaslub nanti, Marzuki memastikan dirinya terus akan maju sampai akhir. Tidak ada kamus mundur bagi dirinya meskipun mendapat tekanan atau lobi dari pihak mana pun.
“Saya tegaskan bahwa jangan coba-coba menekan. Apalagi melobi saya. Bisa bahaya kalau saya mau dilobi. Kan ada KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Jadi mari bersaing sesuai dengan aturan yang ada. Kita di sini untuk menegakkan aturan dan memajukan tenis meja Indonesia,” tegasnya. Jordan