Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

Subagja Adalah Sang Penemu Mutiara itu

Senin, 12 Maret 2018

Share this history on :
TEKA-teki masa depan bintang masa depan pesepakbola Indonesia Egy Maulana Vikri (Egy), akhirnya terjawab sudah. Akhirnya Egy berlabuh ke Lechia Gdansk.

Kepastian itu berkat agennya dan orang yang selama ini menemukan mutiara yang terpendam. Tak lain dan tak bukan adalah sang penggila bola, yang juga bapak angkat mantan kapten Timnas Firman Utina, yakni Subagja Suihan.

Subagja lega bahwa anak didik punya harapan dan masa depan yang cukup panjang di dunia sepakbola itu. Kepuasaan beliau bukan hanya Egy bisa berlabuh di salah sat klub Eropa, namun masa depan sudah terjamin dengan nilai kontrak yang cukup besar bagi anak usia selevel remaja itu.

Jujur harus diakui bahwa Subagja yang sejatinya sangat konsisten membina sepakboal baik dari usia dini, pelajar dan usia muda. Beliau adalah sosok yang berjuang keras menjadikan pemain asal Berastagi, Sumatera Utara, itu menjadi bintang.

Fakta membuktikan, Subagja yang juga Ketua umum Badan Liga Sepak Bola Pelajar Indonesia (BLiSPI) itu merupakan ayah angkat Egy sejak 2011 lalu. Berkat tangan dingin dan kesabaran Subagja, Egy menjelma menjadi pemain bintang di Medan, Sumut, Indonesia, dan Asia Tenggara.

“Saya sudah tempatkan Egy di tempat yang layak seperti sekarang. Artinya, tugas saya mengantarkan Egy menjadi pemain besar bisa dikatakan sukses,” kata ayah angkat Egy itu, Minggu (11/3).

Perjuangan Subagja memang sangat luar biasa, ia turut mengantar Egy ke Polandia untuk bergabung dengan Lechia Gdansk. Dia mengaku akan terus mengawal Egy di Lechia Gdansk. Dengan demikian, Egy merasa nyaman di klub itu.

“Saya tetap anggap Egy adalah anak saya. Anak daerah yang multitalenta. Pak Syarifudin (orang tua kandung Egy) sudah sepenuhnya menyerahkan kepada saya membawa Egy sampai sekarang berada di Liga Eropa,” tambah Subagja.

“Itu lah fakta sebenarnya yang terjadi, bukan rekayasa dan sejarah yang dibuat-buat. Jadia kalua ada selama ini pihak yang menyatakan bahwa penemuan mutiara ini adalah berkat jasa oknum lain, itu bohong besar dan tidak benar,” demikian dijelaskan orang yang selama ini kenal dekat dengan Subagja, yang namanya enggan ditulis.

Egy sendiri bergabung dengan Lechia Gdansk karena mendapat kepastian menghuni skuat utama di tim yang berlaga di Ekstraklasa itu. Saat ini, Lechia Gdansk terancam degradasi ke divisi kedua karena masih menempati posisi ke-13 klasemen sementara hingga pekan ke-26.

Di Ekstraklasa yang merupakan kasta teratas, delapan tim terbawah (peringkat 9-16) akan berjuang menghindari degradasi melalui babak playoff. Sementara itu, peringkat 1-8 akan berjuang merebut juara lewat babak playoff setelah liga berakhir.

Egy memiliki pesaing berat di Lechia Gdansk, yakni mantan penggawa Juventus Milos Krasic. Selain itu, ada juga pemain muda yang akan menjadi pesaingnya seperti Romario Balde yang direkrut dari Benfica B dan Joao Olivieira yang dipinjam dari Luzern.

Bagi Lechia Gdansk, Egy bukan pemain Asia pertama yang pernah direkrut. Sebelumnya, ada dua pemain asal Jepang Tsubasa Nishi yang membela Lechia Gdansk pada 2014-2016 dan Daisuke Matsui (2013).

Perlu diketahui bahwa, Egy akan menjadi pemain Asia Tenggara pertama di kesebelasan yang bermarkas di Stadion Energa Gdansk tersebut. Sementara itu, bagi Egy, dirinya akan menjadi pemain Indonesia pertama yang bermain di Polandia. Jordan
Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : wartaolahraga@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...