Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

Tim Soft Tenis Indonesia Sukses di German Open

Kamis, 07 Juni 2018

Share this history on :
TIM soft tenis Indonesia yang dipersiapkan untuk mengikuti ajang Asian Games Jakarta-Palembang 2018, berhasil mendulang enam medali emas pada turnamen internasional bertajuk The 11th Soft Tennis German Open 2018 di Frankfurt, Jerman, 1 – 3 Juni.
Selain enam keping emas, Prima Simpatiaji dan kawan-kawan juga mengoleksi lima perak dan empat perunggu dari kejuaraan yang berlangsung di lapangan tanah liat Kronberg Tennisverein Obenhochstadt itu. “Hasil ini sangat memuaskan karena kami berhasil menyapu seluruh gelar juara dari enam nomor yang dilombakan,” kata manajer tim, Hendri Susilo Pramono, Selasa (5/6).

Di nomor tunggal putra, Prima Simpatiaji berhasil meraih medali emas setelah menang dalam partai final sesama wakil Indonesia. Prima mengalahkan yuniornya, Irfandi Hendrawan. Sedangkan di partai puncak sektor putri, Dede Tari Kusrini menyisihkan kompatriotnya, Dwi Rahayu Pitri.

Sementara di final nomor ganda putra, duet Hemat Bakti Anugrah/Gusti Jayakusuma menumbangkan pasangan senior Elbert Sie/Hendri Susilo Pramono. Sementara ganda putri Dede Tari Kusrini/Anadeleyda Kawengian merebut emas setelah menepiskan perlawanan Dwi Rahayu Pitri/Voni Darlina. “Yang penting adalah kami mampu menjaga mental bertanding pemain selama menjalani program uji coba hingga siap berlaga saat Asian Games 2018 nanti,” tutur Hendri.

Dua emas lainnya dihasilkan Gularso di tunggal putra 40 dan ganda putra 40+ atas nama Gularso/Ferly Montolalu. Turnamen internasional bertajuk The 11th Soft Tennis German Open 2018 itu diikuti empat negara, yakni tuan rumah Jerman, Polandia, India dan Indonesia. “Meski hanya empat negara, namun tuan rumah Jerman dan Polandia adalah kekuatan utama soft tenis di benua Eropa, sementara India adalah kuda hitam dari kawasan Asia,” terang Hendri.

Tim yang dipersiapkan untuk tampil di Asian Games 2018 ini, tak sempat berleha-leha menikmati kejayaan selama uji coba di Jerman. Rencananya, sepuluh atlet penghuni pelatnas itu langsung bertolak menuju Thailand, Rabu siang. Prima Simpatiaji dan kawan-kawan akan berada di Negeri Gajah Putih hingga 11 Juni untuk mengikuti Pattaya Open.

“Tak ada masalah teknik dan fisik bagi pemain meski jadwal uji coba tergolong padat. Fokus utama selama di Thailand mengasah taktik permainan agar lebih bervariasi,” imbuhnya.

PP Pesti, induk organisasi soft tenis di Tanah Air, mencanangkan target perolehan sekeping medali emas, satu perak dan dua perunggu di Asian Games 2018. Pada Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan, soft tenis berhasil menyumbang satu medali perak dari nomor tunggal putra atas nama Edi Kusdaryanto serta satu perunggu dari ganda campuran, pasangan Prima Simpatiaji dan Maya Rosa bagi kontingen Indonesia.

Dengan hasil ini, membuat Ketua PB Pesti Martuama Saragi merasa sangat optimis bila atletnya nanti mampu mencapai target dua keping emas di Asian Games 2018 mendatang. “Hasil ini membuat kita sangat optimis dengan target realistis dua emas itu. Namun saya juga ingatkan kepada atlet jangan terlampau jumawa dan over konfidence, sebab perjuangan kita masih panjang,” kata Martuama.

Lebih lanjut Martuama menjelaskan bahwa usai turnamen di Jerman ini, para atletnya terbang ke Bangkok, untuk mengikuti Turnamen Pattaya Open. “Dengan mengikuti turnamen di Thailand itu, membuktikan kalau PB Pesti serius dan bekerja keras guna menuai target tersebut,” terang pria Batak asal Siantar, Sumut ini. Jordan

Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : wartaolahraga@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...