Demikian ditegaskan Marsda TNI (Purn) Ir K Inugroho, Wakil Ketua KONI Pusat di sela-sela acara Kerja Bakti bersih-bersih lingkungan di seputar Kompleks Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta. Kegiatan ini dalam rangka menyambut HUT KONI Pusat ke80.
Sejatinya menurut Inugroho pembinaan atlet kita serahkan kepada induk organisasi cabang olahraga. Sementara untuk masalah anggaran dalam hal ini menjadi tanggung jawab pemerintah. "KONI yang menjadi badan pengawas dan pendamping (wasping). Sekaligus sebagai badan pelaksana operasional," tegas Inugroho kepada awak media di pelataran KONI Pusat, Selasa (9/10).
Sementara itu Inugroho juga menjelaskan bahwa pihaknya mendorong agar induk organisasi cabor terus melakukan regenerasi atlet. Untuk mencari pelapis para atlet senior. "Kebijakan ini agar tidak terputusnya jenjang prestasi olahraga Indonesia. Tentunya atlet junior lah yang kelak bakal menuruskan jejak rekam prestasi para seniornya," katanya.
Tantangan kedepan, kata Inugroho semakin berat, di 2019 ada multievent SEA Games Filipina. Lalu Olimpiade 2020 Jepang. "Sudah seharusnya atlet junior yang ditampilkan. Untuk memberikan kesempatan jam terbang dan pengalaman bertanding," tandasnya.
Dalam kesempatan itu ia juga menjelaskan pada 17-18 Oktober nanti bahwa KONI akan menggelar Rakornis, yang diikuti 34 KONIDA. "Dalam acara itu salah program yang dibahas adalah masalah kesiapan Pelaksanaan PON 2020 Papua. Terutama nomor nomor dari cabor yang dipertandingkan,"tambahnya. Jordan