Pecatur andalan Indonesia GM Susanto Megaranto tampil menawan saat melakoni Dwi Tarung enam babak melawan pecatur asal Rusia Ruslan Scherbakov dalam JAPFA International Rapid, Blizt & Blind Chess Tournament 2019 yang berlangsung 19-20 Oktober di Sekolah Catur Utut Adianto (SCUA) Bekasi, Jabar.
Dalam Dwitarung enam babak itu, Susanto secara keseluruhan unggul 4-2 atas Ruslan yang juga pelatihnya ini. Pada dua babak terakhir catur buta (blind chess), Susanto hanya memberi angka 0,5 pada Ruslan sehingga unggul 1,5-0,5.
Sebelumnya pada hari pertama yang memainkan catur kilat dan catur cepat, Susanto juga unggul 2,5-1,5. Kemenangan ini tentu menjadi modal penting bagi Susanto yang diproyeksikan merebut medali emas di SEA Games 2019 Filipina. Dengan hasil itu Susanto memperoleh hadiah uang 3000 dolar AS sementara Ruslan mendapatkan 1500 dolar AS.
Sementara itu dalam dwitarung putri yang mempertemukan pecatur Indonesia WGM Medina Warda Aulia dengan pecatur asal Mongolia, MI Batchimeg berakhir imbang 3-3. Dalam laga terakhir yang memainkan catur buta dua babak, keduanya berbagi angka sama 1-1.
Di hari pertama, yang memainkan catur kilat dan catur cepat keduanya juga membagi angka sama 2-2. Dengan demikian, Medina dan Batchimeg dinyatakan sebagai juara bersama dan hadiah uang dibagi rata masing-masing 1500 dolar AS.
Menurut Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PB.Percasi, Kristianus Liem bahwa pencapaian yang dilakukan Susanto dan Medina di ajang Dwi Tarung ini cukup menjanjikan. Paling tidak keduanya ada modal dan sudah terbiasa memainkan catur cepat dan catur kilat menuju SEA Games 2019 Filipina.
”KOI minta target 1 medali emas dari catur dan Percasi akan berupaya memenuhi target itu meski peluang lebih dari 1 medali emas juga sangat terbuka. Di SEA Games 2019 Filipina ini hanya mempertandingkan lima nomor dua diantaranya catur cepat dan catur kilat, serta catur ASEAN," kata Kristianus yang juga Ketua Panpel dalam JAPFA International Rapid, Blizt dan Blind Chess Tournament 2019 ini. Jordan
Dalam Dwitarung enam babak itu, Susanto secara keseluruhan unggul 4-2 atas Ruslan yang juga pelatihnya ini. Pada dua babak terakhir catur buta (blind chess), Susanto hanya memberi angka 0,5 pada Ruslan sehingga unggul 1,5-0,5.
Sebelumnya pada hari pertama yang memainkan catur kilat dan catur cepat, Susanto juga unggul 2,5-1,5. Kemenangan ini tentu menjadi modal penting bagi Susanto yang diproyeksikan merebut medali emas di SEA Games 2019 Filipina. Dengan hasil itu Susanto memperoleh hadiah uang 3000 dolar AS sementara Ruslan mendapatkan 1500 dolar AS.
Sementara itu dalam dwitarung putri yang mempertemukan pecatur Indonesia WGM Medina Warda Aulia dengan pecatur asal Mongolia, MI Batchimeg berakhir imbang 3-3. Dalam laga terakhir yang memainkan catur buta dua babak, keduanya berbagi angka sama 1-1.
Di hari pertama, yang memainkan catur kilat dan catur cepat keduanya juga membagi angka sama 2-2. Dengan demikian, Medina dan Batchimeg dinyatakan sebagai juara bersama dan hadiah uang dibagi rata masing-masing 1500 dolar AS.
Menurut Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PB.Percasi, Kristianus Liem bahwa pencapaian yang dilakukan Susanto dan Medina di ajang Dwi Tarung ini cukup menjanjikan. Paling tidak keduanya ada modal dan sudah terbiasa memainkan catur cepat dan catur kilat menuju SEA Games 2019 Filipina.
”KOI minta target 1 medali emas dari catur dan Percasi akan berupaya memenuhi target itu meski peluang lebih dari 1 medali emas juga sangat terbuka. Di SEA Games 2019 Filipina ini hanya mempertandingkan lima nomor dua diantaranya catur cepat dan catur kilat, serta catur ASEAN," kata Kristianus yang juga Ketua Panpel dalam JAPFA International Rapid, Blizt dan Blind Chess Tournament 2019 ini. Jordan