Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

Pencak Silat Terapkan Pelatnas Jangka Panjang

Selasa, 14 September 2021

Share this history on :

Keterangan Foto:Erizal Chaniago Sekjen IPSI (Pencak Silat), yang juga Ketua Bidang Litbang KONI Pusat. (Foto IST)


Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) menerapkan pemusatan latihan nasional (Pelatnas) jangka panjang. Kegiatan ini guna mempersiapkan atlet-atlet tangguh dalam menghadapi multi even seperti SEA Games 2021 dan single even Kejuaraan Dunia Pencak Silat di Malaysia. Kendati kedua even besar itu diundur akibat dari dampak Pandemi Corona-19. Hingga kini belum ada kepastian kapan akan dilaksanakan.

Demikian ditegaskan Sekertaris Jenderal PB IPSI Erizal Chaniago. Menurutnya sekitar 26 atlet kini digodok dalam pelatnas jangka panjang di Padepokan Pencak Silat di Padepokan Taman Mini, Jakarta. Mereka sudah menjadi penghuni pelatnas tersebut mulai November 2020 lalu. Pelatnas ini tentunya didukung oleh pihak Kemenpora, terutama dari segi pendanaan.

"Seyogianya mereka kami persiapkan guna menghadapi dua even besar di tahun 2021 ini, yakni SEA Games Vietnam dan Kejuaraan Dunia di Malaysia. Namun dua event itu ditunda akibat Pandemi Covid-19. Bagi kami itu tidak masalah. Program terus kami jalankan. Agar para atlet nanti siap tempur jika sewaktu waktu terdapat jadwal menghadapi even-even penting lainnya," kata Erizal kepada Olahragaonline.com di kantornya Gedung KONI Pusat, Senin ( 13/9/2021).

Erizal menambahkan para atlet yang tergabung di Pelatnas itu rata rata berusia19-20 tahun. Mereka adalah atlet terbaik hasil dari penyaringan dan pantauan di Kejurnas Remaja dan dari PPLP.

Ditambahkan Erizal yang juga sebagai Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan (Litbang) KONI Pusat, bahwa pihaknya memberlakukan kebijakan para atlet yang tergabung di Pelatnas dilarang bertanding di ajang Pekan Olahraga Nasional 2021 Papua.

Bahkan, kata pria asal Padang, Sumbar ini usai PON nanti akan merencanakan tarung antara juara PON dengan penghuni pelatnas. "Kegiatan ini untuk mengukur sampai sejauh mana perkembangan pencak silat di pembinaan daerah dan pusat. Tentunya akan kita berlakukan sistem Promosi-Degradasi. Jika nantinya atlet pelatnas kalah secara otomatis posisinya digeser oleh atlet yang menang," tambah pria kelahiran Pare-Pare, Sulawesi Selatan itu.

Masih menurut pria yang memiliki hobi menyaksikan perlombaan kuda pacu ini, saat ini IPSI bekerjasama dengan pihak Kemendikbud tengah menggelar ajang O2SN baik tingkat Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas.

Para peserta sangat antusias, ini terbukti dari tingkat SD sekitar 1.0550, SMP 1153 peserta dan SMA 893 serta SMK 464 atlet. Babak penyisihan telah berlangsung pada awal September di Tangerang, Banten. Sedangkan untuk babak final akan berlangsung pada 20-26 September mendatang di Bandung, Jawa Barat.

"Para peserta cukup mengirimkan video dari gerakan gerakan jurus pencak silat ke pihak Kemendikbud. Lalu yang menilai tentunya dari pihak kami," tandas Erizal.

     IPSI Siap Promosikan Pencak Silat        Bertanding di Olimpiade



Pencak silat  sebagai salah satu olahraga asli warisan nenek moyang Indonesia.  Tentunya akan sangat bangga apabila cabor ini bisa tampil dan ambil bagian di ajang paling bergengsi multi even yakni Olimpiade.

Terkait hal itu IPSI terus berupaya keras agar pencak silat benar-benar masuk dalam kompetisi olimpiade yang memperebutkan medali. Kebijakan dari IOC badan tertinggi olahraga dunia, mempunyai persyaratan. Untuk setiap cabor masuk dalam ajang olimpiade.  Diantaranya sudah memiliki anggota sekurang kurangnya 78 negara dan cabor tersebut juga menjadi anggota dari NOC (KOI, Indonesia) negara yang bersangkutan.

Sehingga dalam hal ini, Indonesia harus bekerja keras untuk melobi tiap negara yang terdaftar di Persilat, Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa. Agar segera memasuk pencak silat ke dalam daftar anggota NOC negara tersebut.

"Ini yang menjadi tugas kita menyakinkan negara negara anggota Persilat untuk segera bergabung ke NOC masing masing. Tentunya ini diperlukan pendekatan dan lobi-lobi tertentu. Melalui Ketua Umum IPSI Bapak Prabowo kami telah membentuk tim. Baik dari Kemenlu, Kemendagri, dan Kemenhan serta para Dubes negara anggota," jelas pria yang sudah menjadi Sekjen IPSI selama 4 periode itu.

"Kami berharap realisasi dan tugas ini bisa terwujud, sehingga pencak silat bisa ikut ambil bagian di Olimpiade. Walau peraturannya minimal dua kali ikut bertanding dalam kontek eksebishi. Jika persyaratan semuanya sudah terpenuhi. Di Olimpiade 2032 Brisbane, Australia pencak silat resmi tampil dengan memperebutkan medali. Jika ini terjadi, suatu kehormatan dan kebanggan terbesar bagi Negara Indonesia," harap pria yang pernah menjadi atlet nasional sekaligus Juri Internasional pencak silat itu. Jordan

Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : wartaolahraga@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...