Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

Puasa, Atlet Layar Diberi Menu Teori

Selasa, 09 Agustus 2011

Share this history on :

SELAMA puasa ini, para atlet layar Kota Semarang tidak latihan di laut. Sementara ini mereka ditempa dengan berbagai macam teori hingga setelah Lebaran. Teori yang diberikan di antara tentang teknik bermain layar dan peraturan pertandingan.

Perubahan menu latihan ini tidak lain untuk menyesuaikan kondisi para atlet yang sebagian besar menjalankan ibadah Puasa. Bila tetap dipaksakan latihan di laut dikhawatirkan bisa membahayakan keselamatan para atlet. Seperti yang diketahui, suhu permukaan laut akhir-akhir ini cukup panas.

Pelatih layar Kota Semarang Aji Santoso mengatakan, latihan teori tidak kalah penting dibandingkan penerapannya di laut. Bila atlet tidak menguasai teori dalam bermain layar, maka tidak akan bisa mempraktekannya saat latihan sebenarnya dan bertanding.

"Semua materi ini adalah untuk mempersiapkan para atlet tersebut menghadapi kualifikasi PON XVIII/2012 Riau. Mereka akan mewakili Jateng di ajang tersebut. Karena itu, mereka tetap menjalankan latihan meski materi yang diberikan tidak seperti biasanya," kata Aji Santoso.

Dia menjelaskan, beberapa teknik yang harus dikuasai para atlet di antaranya. Penguasaan kapal yang menjadi spesialisasinya. Kemudian harus cepat mengetahui karakteristik perairan dan cepat beradaptasi. Seperti karakteristik arus, dan angin.

Menurutnya, arus dan angin merupakan faktor dominan dalam olahraga layar. Bila tidak mampu memanfaatkan keduanya maka perahu layar tidak akan melaju dengan mulus. "Penguasaan inilah yang harus diketahu atlet-atlet Semarang. Apalagi saat Kualifikasi PON, mereka akan bersaing dengan atlet-atlet lain dari luar daerah," katanya.

Tidak kalah penting adalah mengusai aturan mendasar tentang pertandingan. Meski sepele, namun bila melanggar aturan maka bisa merugikan atlet yang bersangkutan. Seperti menabrak rambu-rambu pembatas alur, kemudian tidak memberi kesempatan kepada perahu yang lebih dekat dengan rambu belok untuk melakukan manuver.

"Bila aturan-aturan itu dilanggar, maka atlet dikenakan penalti dengan melakukan putaran 360 derajat sebanyak dua kali. Hal itu tentu saja akan menjadi keuntungan bagi lawan-lawannya," tuturnya. Tulus
Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : wartaolahraga@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...