Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

YOI Peduli Kepada Mantan Atlet

Rabu, 24 Agustus 2011

Share this history on :
SUDAH tak asing memang, di dengar di telinga kalau semasa jaya atlet selalu mendapat pujian dan sanjungan. Sejuta acungan jempol datang menyapa, pun begitu dengan penghargaan datang silih berganti. Semua pihak berlomba-lomba memberikan apresiasi kepada sang atlet tatkala menuai prestasi menjulang.

Tapi, apa jadinya setelah para atlet meninggalkan gelanggang alias pensiun. Hampir jarang orang mau peduli. Apalagi kalau hidup mereka terlunta-lunta, tidak mempunyai penghasilan tetap, bahkan hidupnya berada di bawah garis kemiskinan. Bahkan, Kantor Menpora, KONI Pusat KONI Daerah atau induk organisasi, terkadang cuma bisa menyaksikan ratapan mereka.

Kalaupun ada penghargaan, biasanya tau terkadang pilih kasih. Melihat kenyataan ini Yayasan Olahragawan Indonesia (YOI) merasa terpanggil dan ingin membantu mantan atlet yang hidupnya merana atau berada di bawah garis kemiskinan karena tidak memiliki pekerjaan tetap.

“Untuk itulah kami peduli kepada dua mantan atlet yakni Wempi Wungau, mantan atlet binaraga, dan Hasan Lobubun, mantan atlet tinju. Untuk sementara ini jangan dilihat berapa besar sumbangan yang kami berikan kepada dua mantan atlet ini. Ke depan kami akan menginventarisir mantan-mantan atlet yang hidupnya kurang beruntung disbanding atlet-atlet lain,” ujar Ketua YOI Anjas Asmara usai memberikan tali kasih kepada Wempi dan Hasan di Jakarta, Rabu (24/8).

Wempi menyambut gembira apa yang diberikan pihak YOI kepada dirinya dan kepada rekannya Hasan. “Sudah bertahun-tahun lamanya tidak ada pihak yang peduli dengan mantan atlet, seperti saya ini. Dulu ketika saya meraih medali perak di Asian Games 2002 Busan, semua mengelu-elukan saya. Tapi, ketika saya sekarang susah tidak ada pihak yang mau membantu saya,” tutur pria yang tidak memiliki pekerjaan tetap yang pernah menerima bonus Asian Games sebesar Rp150 juta, tapi dipotong KONI Pusat Rp 50 juta ini kepada wartawan.

Nasib yang sama juga dialami Hasan yang kini hanya berprofesi sebagai pemulung. “Saya tidak bisa bilang apa-apa, kecuali terima kasih kepada pihak YOI yang sudah peduli kepada saya dan rekan saya Wempi. Kami ibarat sampah, yang sudah tidak berguna lagi. Dulu kami disanjung dan dipuji, sekarang kami malah menderita, tapi tak ada yang peduli,” kata Hasan yang sama-sama mendapat bingkisan dan uang tali kasih dengan Wempi. Jokham

Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : wartaolahraga@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...