
TIM Jawa Timur berhasil keluar sebagai juara umum di Kejurnas Atletik Yunior dan Remaja 2012 di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Sabtu petang (14/4), dengan perolehan 15 emas, 7 perak dan 10 perunggu. Disusul Jateng dan DKI Jakarta. Bagi kontingen DKI Jakarta sungguh hasil yang spektakuler di kejurnas kali ini. Sebab beberapa kali keikutsrtaan mereka selalu terlempar di urutan tiga besar. Prestasi ini tidak terlepas dari pelatih kepala bertangan dingin mantan pelari Emma Tahapary. Kendati ia baru 1 tahun, 2 bulan menanggani tim ibukota ini, namun hasilnya sudah kelihatan.
"Target kami sebenarnya di PON Atletik di Jatim 2013 mendatang. Event ini adalah sasaran antara. Hasil di kejurnas ini akan menjadi bahan evaluasi kami," kata Emma kepada Olahragaonline di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Sabtu (14/4). Emma mengakui bahwa kami saat ini lebih fokos ke nomor-nomor yang benar-benar punya peluang besar untuk juara.
Emma merasa yakin DKI Jakarta bakal bangkit dari tidur panjang, yang selama ini selalu kedodoran menghadapi tim Jatim, Papua, Jateng, dan pendatang baru NTB. "Saya yakin 3-4 tahun kedepan DKI bakal berjaya di lintasan atletik. Saat ini sudah terdapat bibit-bibit potensial yang bakal menjadi andalan kami," kata Emma penuh keyakinan.
Sementara itu hari terakhir akhirnya diwarnai dengan pecahnya tujuh rekor nasional. Rekor pertama dicetak oleh atlet Jateng, Hadi Nur Ikhsan dari nomor lari 1.000 meter yunior putra. Hadi menembus finis pertama dengan catatan waktu 2:32,21 menit. Catatan ini masih lebih baik dari rekornas milik Slamet Wahyu Jati juga dari Jateng dengan waktu 2:33,92 menit yang diciptakan 2011 lalu. Di posisi kedua Imam Kristiawan juga dari Jateng berhasil mencatat waktu 2:32,40 menit atau lebih baik juga dari rekornas. Sedang di posisi ketiga ditempati Irawan Saputra (Sumsel) dengan waktu 2:34,84 menit.