Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

Lukman:Bonus Pelatih dari Pemerintah Tak Sebanding

Sabtu, 11 Agustus 2012

Share this history on :

SEBAGAI seorang pelatih, yang juga merangkap menejer tim angkat besi di ajang Olimpiade London 2012. Lukman seharusnya bangga bahwa dua anak didiknya Triyatno dan Eko Yuli sukses meraih dengan meraih perak dan perunggu. Yang secara otomatis ikut merasakan ganjaran bonus baik dari pihak swata, Perusahaan BUMN, dan pemerintah. Namun kini hati Lukman sedang galau, pasalnya bonus yang ia terima dari pemerintah melalui Kantor Kemenpora, tak sebanding dengan kerja keras dan pengorbanan dirinya, demi mengangkat harkat dan martabat di kancah internasional lewat Olimpiade.

“Saya sangat kecewa dengan apresiasi dari pemerintah untuk para pelatih di Indonesia. Menurutnya, penghargaan kepada mereka tergolong kurang jika dibandingkan dengan apresiasi yang diterima oleh para atlet. Profesi kami dianggap profesi yang tidak ada harganya," kata Lukman seusai hadir dalam diskusi olahraga 'Menyikapi Hasil Olimpiade London 2012, Menyusun Strategi Pembinaan Olahraga Jangka Panjang Indonesia' di Jakarta, Jumat (10/8/2012).

Lebih lanjut pria yang sudah bersusah payah membina atletnya hingga mengorbankan banyak waktu mengatakan bahwa bonus yang diterimanya tidak lebih dari 25 persen. Dari apa yang diterima oleh anak asuhnya Triyatno dan Eko Yuli Irawan, yang masing-masing meneriman bonus sebesar Rp 400 juta dan Rp 200 juta, sementara dia hanya mendapatkan bonus sebesar Rp 75 juta.

"Saya rasa pemerintah harus memberikan apresiasi kepada pelatih yang lebih wajar. Empat kali saya membawa atlet Indonesia untuk Olimpiade namun saya hanya mendapatkan kecewa," tambah Lukman. Lukman menambahkan bahwa sesungguhnya bukan permasalahan nominalnya, namun perbandingan yang cukup mencolok dari apa yang diterima oleh atlet dengan pelatih, membuat dia merasa sangat kecewa.

"Di daerah saja, untuk pelatih diberikan 80 persen dari apa yang diterima oleh atlet, untuk kelas Olimpiade, saya mendapat kurang dari 25 persen," ungkap Lukman. Lukman mengungkapkan bahwa keberhasilan Triyatno dan Eko Yuli tidak lepas dari peran seorang pelatih, dan sesungguhnya bukan hanya dia yang merasa apresiasi dari pemerintah sangat kurang namun banyak pelatih lain yang merasakan hal sama.

"Prestasi atlet akan baik itu tidak lepas dari peranan pelatih, saya sudah memendam rasa kecewa ini sejak lama, dan saya rasa ini sudah saatnya saya mengungkapkan," ungkap pria yang beristrikan seorang Dokter itu. Sesungguhnya, lanjut Lukman, banyak tawaran dari negara lain seperti Thailand dan Malaysia yang menginginkan dia bisa melatih untuk atlet-atlet asal luar negara, namun dia menolak. "Demi Negara ini, semuanya saya tolak. Saya sudah berkomitmen untuk Indonesia sangat tinggi, namun saya hanya minta pemerintah lebih memperhatikan," jelas bapak dua anak ini. (Dan)
Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : wartaolahraga@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...