Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

Icuk Layangkan Surat ke BAKI & Mabes Polri

Kamis, 27 September 2012

Share this history on :
ICUK Sugiarto salah kandidat calon Ketum PBSI yang kalah dari Gita Wiryawan di Musyawarawah Nasional (Munas) PBSI di Yogyakarta pada 20-22/9 lalu. Akan segera melayangkan surat ke Badan Arbritase Keolahragaan Indonesia (BAKI) dan Mabes Polri. Laporan itu terkait proses pemilihan ketum dan mekanismenya tak sesuai prosedur.
Demikian dikatakan mantan juara dunia itu.

Lebih jauh ia menambahkan bahwa ia merasa pencalonan dirinya sebagai salah satu kandidat calon ketua umum PBSI yang tidak diakomodir dalam Munas tersebut. “Saya akan segera melayangkan gugatan surat ke BAKI rencanaya besok (Jumat). Sedangkan untuk Mabes Polri, dalam waktu dekat, ya paling lambat minggu depan,” kata Icuk Sugiarto kepada wartawan di Jakarta, Kamis (26/9).

Ia menambahkan soal gugatan yang akan dilayangkan ke Mabes Polri adalah soal pelecehan pribadi. Menurutnya, ia sebagai salah satu kandidat resmi yang memegang SK calon ketua umum melalui prosedir pencalonan ternyata tidak diakomodir dalam Munas. “Secara pribadi saya tak punya persoalan dengan Pak Gita Wiryawan. Gugatan ini antara saya dengan oknum-oknum pengurus PBSI,” kata mantan Staf Ahli Menpora era Adhyaksa Dault itu.

Masih menurut Icuk, dalam Munas itu, mekanisme pemilihan tidak sesuai dengan tata tertib acara yang telah dibuat. Pasalnya, pemilihan Gita Wiryawan sebagai ketum tidak melalui mekanisme pemilihan yang sah. “Lucunya ketika pemilihan berlangsung saya dan Pak Gita tidak ada ditempat. Selain itu, menurut jadwal yang tertera pada saat itu acara baru masuk dalam pemandangan umum. Jadi, Pak Gita terpilih tidak melalui pemilihan. Karena nama dua kandidat lainnya yakni saya dan Pak Marzuki Alie digugurkan tanpa alasan yang jelas. Sebagai individu saya merasa dilecehkan,” ungkapnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, sejak awal dia sudah mencium aroma ‘permainan’ dalam Munas di Jogjakarta. Menurut dia, selama 30 tahun berkecimpung di PBSI baru kali ini dia mengalami Munas di dalam ruangan yang sempit dan wartawan dilarang untuk meliput. “Sangat memalukan praktek yang dilakukan oknum tertentu di institusi olahraga besar di Indonesia. Dan ini adalah praktek amatiran dalam Munas itu,” kata suami dari mantan pebulutangkis Nina Yaroh itu. (Jordan)

Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : wartaolahraga@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...