
ISLAMIC Solidarity Sport Federation (ISSF) selaku badan tertinggi dari kegiatan Islamic Solidarity Games akan melakukan kunjungan dan peninjauhan ke Pekanbaru, Riau, terkait Riau sebagai tuan rumah Islamic Solidarity Games (ISG) III 2013. Peninjauan itu akan dilakukan bersama Komite Olahraga Indonesia (KOI). Demikian ditegaskan Ketum KOI Rita Subowo. “Selama tiga hari kami bersama ISSF akan mengecek kesiapan venues di sana. Kami ingin memonitor lebih awal persiapan Riau yang kebetulan saat ini tengah menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON). Apakah venues yang dipakai saat ini, layak untuk digunakan dalam kegiatan ISG nanti,” ujar Ketua KOI, Rita Subowo usai Inspection Coordination Committee Meeting di Kantor KOI, Jakarta, kemarin.
Rita mengatakan, pihaknya akan memanfaatkan arena-arena yang telah dipakai di PON XVIII. Meski sudah mengetahui memang ada beberapa arena yang kurang maksimal, namun ia berjanji akan melakukan pembenahan. ”Tentunya dalam perjalanan PON, kami bisa meneruskan. Bisa ditingkatkan. Harus ada pembenahan. Di mana kekurangannya akan kami perbaiki dari segi kenyamanan, akses, menaikkan standar venue ke tingkat dunia. Saya rasa tidak akan berubah. Tetap di sana karena ini adalah ajang olahraga di mana negara Islam semua. Kebetulan memang Riau sangat kental dengan budaya muslim,” tambahnya.
Islamic Solidarity Games adalah pesta olahraga yang diikuti 57 negara Islam di dunia yang akan digelar pada Juni 2013. Indonesia sendiri akan ikut dalam 17 cabang olahraga, yakni aquatik, senam, atletik, sepakbola, taekwondo, voli, angkat besi, karate, bulutangkis, pencaksilat, panahan, renang, panjat tebing, perahu naga, bela diri, serta dua cabang eksebisi yang salah satunya adalah sepaktakraw, sedangkan sisanya masih dalam pembahasan.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) ISSF, Mohamed Shaleh Gazdar berencana melakukan pemantauan langsung ke Riau, 14-16 September. Gazdar mengatakan, pihaknya ingin benar-benar memastikan ulang terkait kesiapan Riau menggelar event empat tahunan tersebut. Sebelumnya, Gazdar dan rombongan sempat meninjau lokasi pada Selasa (19/7). Kala itu, mereka mengaku puas dan optimis pembangunan venue-venue dapat berjalan mulus hingga bisa digunakan sesuai jadwal.
“Kami akan berada di Riau selama tiga terhitung sejak Jumat-Minggu. Berbagai agenda telah disusun selama berada di sana, di antaranya adalah mempersiapkan keamanan, fasilitas transportasi dan penginapan, serta tempat penyelenggara pertandingan,” katanya. Menurut Gazdar, Riau dipilih karena dekat dengan Singapura dan Malaysia. Karena itu, lokasinya sangat stategis dan dekat dengan negara-negara yang akan bertanding. Riau juga memiliki infrastruktur berskala internasional. (Jordan)