Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

FORKI Usulkan Karate Masuk Kurikulum Sekolah

Jumat, 16 November 2012

Share this history on :
PENGURUS Besar Federasi Olahraga Karate-do Indonesia (PB FORKI) mengusulkan kepada pemerintah untuk menerapkan kurikulum khusus olahraga di sekolah. Sebab sekolah selain sebagai sarana untuk mencerdaskan siswa, sekolah juga merupakan salah sumber daya untuk melahirkan atlet berprestasi yang nantinya bisa mengharumkan nama Indonesia di pentas olahraga dunia. Demikian disampaikan Ketua Umum PB FORKI Hendardji Soepandji kepada.

Hendardji menyatakan realisasi dari penerapan kurikulum khusus olahraga sangat berbeda baik dengan penerapan pelajaran olahraga yang sudah dijalankan selama ini, maupun dengan apa yang dilaksanakan di Sekolah Olahraga Ragunan. “Yang dimaksud dengan penerapan kurikulum khusus olahraga adalah dengan membuat kelas olahraga di seluruh sekolah di Indonesia. Jadi nantinya, di setiap sekolah minimal ada satu kelas olahraga yang diisi oleh para murid yang merupakan atlet berbakat dan berprestasi dari beberap cabang olahraga.

Ini bertujuan, bakat yang dimiliki para siswa (atlet) bisa terasah dengan baik,” kata Hendardji yang didampingi, Ketua Binpres PB FORKI, Djaffar Djantang, Ketua Bidang Luar Negeri, Iwan setiawan, Koordinator Staf Khusus Ketua Umum, G.A Pesik dan Ketua Bidang Organisasi, Sibky Wahab pada jumpa pers di Hotel Century Jakarta, Jumat (16/11).

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa kelas olahraga ini dilaksanakan mulai jenjang SD, SMP hingga SMU. Para muridnya, diutamakan mereka-mereka yang berprestasi. Hendardji mengungkapkan pihaknya telah menyampaikan usulan ini kepada Bamen Diknas. Dia berharap, usulan ini akan mendapat tanggapan dari pemerintah. Usulan ini tidaklah bertentangan Sistem Keolahragaan Nasional sebagaimana diatur dalam UU No 3 Tahun 2005.

Dalam kesempatan yang sama, Hendardji juga mendesak pemerintah untuk memperhatikan program pembinaan dan prestasi olahraga nasional yang saat ini dijalankan oleh PRIMA (program Indonesia Emas). “Pemerintah harus serius dalam mendukung program Prima. Jangan sampai program ini hanya jadi program di awang-awang yang tidak jelas dan konkret. Karena program ini tidak akan mungkin menghasilkan hasil yang maksimal kalau tidak didukung oleh ketersediaan dana. Saya berharap, ke depan pemerintah lebih tanggap, khususnya dalam hal penyediaan dana. Hendaknya pencairan anggarannya disesuaikan dengan kebutuhan atlet,” harapnya.

Sementara itu, Kabid Binpres Djaffar Djantang mengatakan PB FORKI tidak akan membebankan target kepada para karateka Indonesia yang akan berlaga di Kejuaraan Dunia di Paris, Perancis, pada 21-25 Nopember mendatang. “Kita memang tidak membebani target kepada para atlet, karena saat ini kita sedang menjalani persiapan khusus. Meski begitu, kita minta mereka agar tampil maksimal sehingga bisa menaikkan peringkatnya di level dunia,” kata Djaffar.

Menurut Djaffar, jika mengacu pada torehan prestasi yang diukir di kejuaraan karate yang diikuti negara-negara se-Asia Tenggara, SEAKF Championship di Bangkok, Oktober lalu dimana tim karate Indonesia bisa merebut 9 emas, 8 perak dan 12 perunggu, pihaknya optimis Umar Syarif dkk bisa menaikkan peringkatnya di kejuaraan dunia di Paris. Di kejuaraan dunia di Paris, tim karate Indonesia akan menerjunkan 10 karateka (2 putri dan 8 putra), antara lain, trio Sumut Donny Darmawan, Indah Mogia Angkat dan Jintar Simanjuntak, serta Umar Syarif, Fitrianti, Christo Mondolu, Kaesar Hutagalung plus trio karateka yang akan turun di nomor kata beregu, Faisal, Azwar dan Fidelin. (Jordan)




Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : wartaolahraga@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...