Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

Hadapi Musim Kompetisi ISL 2013, PMU Bangun Stadion

Kamis, 29 November 2012

Share this history on :
DUA sasaran utama disiapkan menejemen Persepam Madura United (P-Madura United). Pendatang baru di kancah kompetisi tertinggi sepakbola Indonesia itu akan membangun stadion baru berkapasitas 35 ribu – 40 ribu penonton di Pamekasan. Upaya itu dilakukan sebagai langkah untuk memenuhi standar klub profesional, disamping untuk menampung suporter P-Madura United. Selama ini, Laskar Sapeh Kerap, julukan P-Madura United menggunakan Gelora Bangkalan yang berkapasitas 15 ribu.

Target lain yang ditetapkan pengurus PMU adalah tak numpang lewat di Kompetisi ISL. Artinya tetap akan bertahan di kompetisi tertinggi. Demikian ditegaskan Presiden- Madura United Achsanul Qosasih. “Untuk mengantisipasi meningkatnya jumlah penonton, Kami akan membangun Stadion baru berkapasitas lebih besar. Sebab pada saat divisi utama lalu, rata-rata penonton yang hadir di stadion tidak kurang dari 20 ribu penonton. Saat ini, kami bahkan sudah mengedarkan pendaftaran suporter yang tercatat identitas lengkap, nomor telepon, dana alamat. Dan jumlahnya sangat mencengangkan karena saat ini telah terdaftar 48 orang yang ingin menjadi suporter P-Madura United,” kata Achsanul.

Ia percaya setelah PMU promosi ke Liga Super yakin jumlah suporter jelas akan meningkat. Sebab diyakini suporter salah satu kekuatan P-Madura United dalam membuktikan eksistensinya di sepakbola Indonesia. Pasalnya, saat ini P-Madura United adalah klub Madura pertama yang tampil di kancah tertinggi kompetisi sepakbola di Indonesia. Anggota Komisi VI DPRI RI lebih lanjut menyatakan saat ini pembangunan stadion baru di Pamekasan itu sudah mencapati 70-80 persen. Diperkirakan bulan Maret atau April 2013 itu sudah selesai. Sebelum menggunakan stadion baru itu, P-Madura United akan tetap berkandang di Gelora Bangkalan, yang juga tengah direnovasi untuk menambah kapasitas penonton dari 15 ribu menjadi 20 ribu. Bahkan, manajemen P-Madura United berkeinginan tim besutan Mustaqim ini bisa berkandang di tiga stadion yaitu Pamekasan, Bangkalan, dan Sumenep.

“Mengurus sepakbola memang seringkali gagal. Namun jika kita tak berusaha membangun sepakbola, kita tak bakal mengerti kalau kita gagal. Kegagalan menjadi resiko. Berdasarkan hal itu kami membuat kebijakan mengelola klub dengan manajemen yang baik dan transparan. Disamping itu, kami juga harus bisa mengelola suporter karena dari merekalah kami harapkan sebagian dana operasional tim sebesar Rp 10-15 Miliar bisa terpenuhi. Untuk musim depan, kami perkirakan akan mendapatkan dana dari tiket suporter sekitar Rp4-5 miliar,” ungkap Achsanul. Perkiraan itu, lanjut Achsanul berdasarkan pemasukan tiket kandang P-Madura United saat berkompetisi di divisi utama musim lalu. Saat itu, meski hanya 12 kali menggelar laga kandang, manajemen P-Madura United mampu mengeruk pemasukan tiket Rp2,1 miliar. Untuk sisa operasional, Achsanul yakin akan bisa menarik sponsor entah itu perusahaan minyak, tembakau, dan perusahaan gas yang ada di Pulau Madura.

“Diperkiran musim depan dari sekitar 20 laga kandang itu, rasanya wajar bila angka Rp4-5 miliar bisa kami dapat dari suporter. Pasalnya, kami akan bertanding menghadapi tim-tim terbaik Indonesia. Dan keyakinan itu juga didasari fanatisme masyarakat Madura terhadap P-Madura United. Musim lalu saja, saat kami laga kandang, suporter selalu datang dari seluruh seantero Madura. Mereka rela harus naik truk terbuka selama tiga jam untuk bisa menyaksikan penampilan P-Madura United. Fanatisme inilah yang harus kami maksimalkan untuk menambah pemasukan klub,” katanya. (Jordan)


Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : wartaolahraga@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...