“Dalam sarasehan gulat yang dihadiri Dewan Pembina Bapak Andi Ghalib, muncul ide untuk menggelar munas. Soal calonnya siapa, nanti Pak Andi yang mau carikan,” ujar Ketua Komisi Disiplin dan Perwasitan PB PGSI Maurice Sihombing, kepada wartawan di Jakarta, kemarin .
Selain dihadiri oleh Andi Ghalib, sarasehan yang berlangsung di Hotel Century kemarin malam, juga dihadiri 15 Pengrov PGSI dari 22 pengrov PGSI. Diantaranya, DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, Aceh dan lain-lain. Pertemuan ini juga membahas tentang bagaimana caranya memajukan cabang olahraga gulat di Indonesia.
Ada empat kriteria yang diputaskan dalam saresehan tersebut. Menurut Maurice, kriteria calon ketua umum yang diinginkan yakni harus mampu membiaya atlet gulat, senang terhadap dunia olahraga dan mempunyai pergaulan luas di dunia internasional serta pemerintahan. “ Kalau kriteria ini sudah terpenuhi bisa langsung diserahkan ke panitia munas,” ujar Maurice.
Sebenarnya, lanjut Maurice, persiapan munas ini sudah dirapatkan oleh pengurus PB PGSI. Namun, karena dana bantuan dari Kemenpora dan KONI belum juga turun, panitia munas belum berani menentukan kapan waktu munas tersebut dilaksanakan. “ Kami masih menunggu bantuan dana turun dari menpora dan KONI. Karena itu kami berharap secepatnya bantuan tersebut bisa cair agar munas bisa segera dilaksanakan,” tandasnya.
Sementara, Ketua Pengrov PGSI Sulsel Sudirman mengatakan, melaksanakan munas sudah menjadi sebuah keharusan. Siapa pun yang nanti yang terpilih menjadi ketum, ujarnya, harus didukung. Yang terpenting ketum baru tersebut harus bisa mengangkat prestasi gulat baik nasional maupun internasional.
“Saat ini gulat adalah salah satu cabang prioritas di SEA Games dan Asian Games. Apalagi kedua event ini sudah di depan mata. Jadi gulat dari sekarang sudah harus segera berbenah termasuk memiliki ketum baru,” papar Sudirman yang juga Wakil Kepala Bidang Organisasi KONI Pusat. (Jordan)
