Sebab, pebalap asal tim HSC Ganda Sari OWS ini di seri terakhir mampu finis di posisi kedua atau di belakang Alvin. “Finis ketiga atau keempat maunpun kelima tidak ada masalah, yang penting saya finis. Sebab, nilai saya sulit dikejar saingan utama saya Fitra Eri. Seandainya tadi saya tidak finis, kemudian Fitra juara pertama atau kedua, kemungkinan dialah yang juara nasional,” kata Roy kepada wartawan usai perlombaan.
Saya bersyukur saya bias finis di urutan kedua. Ini semua berkat kerja keras tim, termasuk rekan sesama pebalap Renaldo. Tanpa mereka saya tidak berarti apa-apa. Tim kami selalu solid. Terbukti dari seri pertama hingga keenam, saya dan Aldo pasti naik podium. Kalau tidak juara, peringkat kedua dan ketiga,” papar Roy yang memulai balap pada 1989.
Kakak kandung pembalap nasional Rio Haryanto ini membukukan waktu waktu 34 menit, 26:750 detik. Sementara Alvin lebih cepat 4 detik dari Roy dengan torehan 34 menit, 22:808 detik. Fitra yang nangkring di posisi ketiga membukukan waktu 34 menit, 27:406 detik.
Sementara Alvin sang juara seri VI ISOM ini menyatakan sangat luar biasa hari ini bisa jadi juara. Sebab, persaingan begitu ketat, apalagi enam lap menjelang finis. Apalagi, saya pakai ban baru yang karakternya, sejujurnya saya belum paham benar. “Awalnya, saya pikir mereka ngerjain saya. Tapi begitu saya perhatikan, ternyata Roy dan Fitra dan tak berhasil mengejar saya,” ungkap Alvin juara tiga kali kejurnas ISOM itu. (Jordan)
